(Sebuah Ambivalensi Masyarakat Patani)

Hutan Patani; Diwarisi atau Ditambang

Yadin Panzer

Di tempat ini pula, terdapat ruang kehidupan bagi masyarakat Patani yang telah terjalin dan bertahan selama bertahun-tahun. Dari masa ke masa, hingga saat ini.

‘Hutan Patani’ adalah pertemuan antara manusia dan alamnya yang berinteraksi dalam cara yang saling menguntungkan. ‘Hutan Patani’ tidak hanya merupakan area yang diam atau tidak bergerak.

Ia adalah hutan yang memiliki kehidupan, dan juga memberikan kehidupan kepada yang lainnya. Seperti aliran air yang selalu mengalir, membawa kehidupan.

Baca Juga: Jeruji Besi, Keadilan dan Warisan

Seperti tanah yang mendukung kehidupan, menyuburkan produk unggulan yang berkualitas. Menjadi fondasi semangat bagi aktivitas masyarakat Patani. Inilah simbol dari arti yang terkandung dalam ‘Hutan Patani’.

Kini terancam dengan bayang-bayang pertambangan yang membawa teror dan kecemasan bagi masyarakat.

Pertanyaan yang menghantui kita semua; mengapa hutan yang telah menjadi sumber kehidupan dan mata pencaharian bagi masyarakat Patani, harus terancam oleh kepentingan yang hanya memikirkan keuntungan sesaat.

Isu pertambangan telah membelah masyarakat, memicu pro dan kontra yang mendalam. Di satu sisi, ada yang melihat ‘Hutan Patani’ sebagai sumber ancaman, tempat misteri pembantaian dan teror yang mengintai.

Namun di sisi lain, ada juga yang masih menganggap hutan ini sebagai tempat perlindungan, sumber kehidupan yang tak tergantikan, tempat mereka mencari nafkah dan menghidupi keluarga.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...