Lalayon; Jati Diri Halmahera yang Kerap Disalahpahami

Karsila Hayat

Di tengah derasnya arus globalisasi, tarian Lalayon adalah simbol bahwa identitas lokal tetap hidup. Ia mengajarkan bahwa kebahagiaan bisa tumbuh dari duka, dan harmoni bisa lahir dari kesederhanaan.

Masyarakat Maluku Utara patut berbangga. Setiap kali lenso diangkat dan kaki menapak mengikuti irama Lalayon, yang bergetar bukan hanya lantai panggung, tetapi juga jiwa-jiwa yang mencintai warisan leluhur mereka.

Penutup

Sebuah bangsa besar bukan hanya diukur dari kemajuan ekonominya, tetapi juga dari bagaimana ia menghargai akar budayanya. Menyebut asal-usul tarian dengan benar adalah bentuk penghormatan terhadap sejarah dan manusia di baliknya.

Lalayon bukan sekadar tarian. Ia adalah cermin perjalanan masyarakat Halmahera yang mampu menjahit luka menjadi kekuatan, menjadikan duka sebagai irama kebahagiaan. Maka, biarlah seluruh Indonesia tahu: Tarian Lalayon adalah milik Halmahera Timur dan Halmahera Tengah. (*)

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6

Komentar

Loading...