(Sebuah Ambivalensi Masyarakat Patani)
Hutan Patani; Diwarisi atau Ditambang

Perbedaan pandangan ini menunjukkan betapa berharganya ‘Hutan Patani’ bagi masyarakatnya, dan betapa pentingnya untuk mempertimbangkan dampak pertambangan terhadap kehidupan mereka.
Namun, ironi yang menyedihkan terjadi; masyarakat Patani yang seharusnya menjadi penjaga hutan, kini justru terjebak dalam pusaran kepentingan sesaat.
Mereka lebih memikirkan bagaimana tanah bisa dijual untuk memenuhi hasrat pribadi, daripada mempertahankan tanah sebagai warisan berharga untuk generasi mendatang.
Apakah kita akan membiarkan ‘Hutan Patani’ menjadi korban kerakusan sesaat, atau kah kita akan bertindak untuk melindunginya?
Kepentingan Ekonomi VS Kelestarian Alam
Mari kita mulai dengan (narasi) bahwa kegiatan pertambangan membawa "pembangunan" dan "lapangan kerja" untuk "masyarakat" adalah argumen utama yang sering dikemukakan. Namun, penting untuk menyelidiki lebih dalam siapa yang dimaksud dengan "masyarakat" tersebut.
Apakah yang dimaksud adalah mereka yang bekerja langsung di lokasi tambang, atau juga penduduk yang tanah ulayatnya terpengaruh, nelayan yang aktivitasnya terhambat oleh limbah, atau seluruh komunitas yang menetap di sekitar lokasi pertambangan?
Maka perlu analisis tentang trade-off antara kepentingan ekonomi dan kelestarian alam, serta apakah pertambangan benar-benar memberikan manfaat bagi ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Patani.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar