Bahaya Paska Tambang Nikel di Maluku Utara

Kondisi ini disebabkan oleh sedikitnya peredaran uang tambang di Maluku Utara. Diprediksi, 60-70 persen uang yang dihasilkan dari aktivitas hilirisasi nikel Maluku Utara mengalir keluar, utamanya memperkaya kelompok oligarki tambang.

Sedangkan masyarakat Maluku Utara utamanya masyarakat lingkar tambah terjebak pada berbagai persoalan mendasar seperti menurunya kualitas air bersih, rendahnya kualitas udara, konflik sosial, kerusakan ekologi, kemiskinan dan terserang berbagai penyakit.

Meski demikian, publik di seantero Nusantara punya narasi baik tentang Maluku Utara. Daerah ini telah menjadi tuan rumah yang baik bagi para pencari kerja dari Sabang sampai Merauke termasuk pekerja asing dan aseng.

Mereka berbondong bondong datang untuk mengadu nasib di area pertambangan. Anak anak muda Maluku Utara juga tidak mau kalah, banyak yang memilih bekerja di tambang. Dengan bermodal ijazah SMA bisa punya penghasilan lebih dari 6 juta per bulan.

Namun publik harus disadarkan bahwa kejayaan tambang ini hanya sementara. Diproyeksikan, kurang lebih 10 tahun kedepan kejayaan ini akan runtuh. Keruntuhan ini sudah pasti akan makan tumbal.

Bersiaplah menghadapi fenomena paska tambang yang berbahaya ini. Bisa jadi, masyarakat Maluku Utara akan menjadi tumbal dari kejayaan pertambangan nikel saat ini. Pertanyaanya, bagaimana posisioning pemerintah dalam menghadapi berbagai bahaya paska tambang?.

Bahaya Paska Tambang

Diproyeksikan bahwa terdapat lima bahaya paska tambang yang akan dirasakan oleh masyarakat Maluku Utara. Pertama, PHK Masal akan terjadi menyebabkan tingginya angka pengangguran.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...