Pekerjaan Seks dan Komunisme

Oleh: Sulfan Kiye
(Mahasiswa Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya Unkhair)
Pekerja seks menggunakan tubuh mereka sebagai alat untuk memproduksi dan mereproduksi kelangsungan hidup mereka sebagai pribadi dalam masyarakat yang terbagi dalam kelas di mana.
Menurut Fredrick Engels bahwa bentuk eksploitasi dan penindasan paling awal adalah perempuan oleh laki-laki. Jadi kondisi kemiskinan dan pengangguran mengarah pada pekerjaan seks.
Di mana gangster dan mucikari memaksa perempuan menjadi pekerja seks, itu menjadi masalah eksploitasi super dan laki-laki menggunakan tubuh perempuan untuk mendapatkan keuntungan.
Dalam masyarakat tanpa kelas di mana kebebasan memilih akan didasarkan pada kesetaraan substansial, tidak akan ada kebutuhan akan pekerjaan seks untuk kelangsungan hidup dan reproduksi pribadi. Menurut Lenin, preferensi seksual adalah urusan pribadi.
Bagi Marx dan Engels,masyarakat tanpa kelas di masa depan tidak akan membutuhkan keluarga inti karena masyarakat akan merawat semua secara kolektif tanpa memandang jenis kelamin atau usia.
Pekerja seks adalah bagian dari kelas pekerja, mereka adalah putri kita pada kenyataannya dan situasi mereka mencerminkan eksploitasi dan penindasan perempuan kelas pekerja di bawah kapitalisme.
Semua laki-laki secara umum itu memang suka cewek, apalagi cewek cantik dan seksi.Tetapi ya jangan pernah berfikir semua laki-laki itu isi otak atau minat terbesarnya sama persis seperti dirimu, yang mana setiap melihat cewek cantik selalu ngiler dan berhasrat mendekati.
Minat terbesar laki-laki yang waras itu tidak melulu tentang mengejar dan merentengi cewek, melainkan minat terbesar mereka bisa terletak pada kegairahan terhadap dunia olahraga, otomotif, bisnis, seni, pengetahuan, sastra, spiritual, politik, atau di dunia aktivis yang peduli sosial dan lingkungan.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar