Catatan
Sherly-Sarbin dan “Single Hero”

Merasa sebagai pahlawan tunggal dan berhak menentukan apa saja dalam kepemimpinannya. Jika demikian, maka di mana posisi Sarbin?
Kita tentu berharap adanya soliditas antara gubernur dengan wakil gubernur untuk mewujudkan pemerintahan yang efektif, stabil dan kredibel. Salah satunya melalui pembagian tugas antara gubernur dan wakil gubernur.
Hal ini bukan sekadar menjawab kebutuhan kerja semata, melainkan juga mencerminkan hubungan komunikatif gubernur dan wakil gubernur.
Kita tidak menginginkan konflik gubernur dengan wakil gubernur serta kegaduhan birokrasi yang sering terjadi di masa sebelumnya terulang lagi.
Selain memperburuk tata kelola pemerintahan, konflik semacam itu sesungguhnya adalah peristiwa memalukan sebab tidak ada hubungannya dengan kepentingan rakyat, tetapi lebih pada persoalan internal menyangkut jabatan, kuasa dan anggaran (baca: uang).
Konflik gubernur dengan wakil gubernur serta kegaduhan internal ini hanyalah gejala. Jika didiagnosis maka penyakit sesungguhnya adalah kepemimpinan yang buruk.
Sebagaimana Anda tahu, gubernur sebelumnya Abdul Gani Kasuba dan beberapa pejabat dipenjara karena tindak pidana korupsi. Sherly-Sarbin harus mengambil pelajaran dari peristiwa itu.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar