ISRA MI’RAJ

Oleh: Hamdy M. Zen
(Dosen PBA IAIN Ternate)
Di bulan rajab tepat pada tanggal 27, seluruh penjuru dunia merefleksikan satu momentum paling bersejarah dalam kehidupan manusia, yakni peringatan isra wal mi’raj.
Di mana pada kesempatan itu, seorang hamba Allah yang terkasih, diberikan sebuah hidayah tertinggi oleh Sang Tuhan, untuk melihat Sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya. Sebagaimana yang difirmankan Tuhan di dalam Al-Qur’an pada surat Al-Isra, ayat yang pertama.
Di dalam momentum isra wal mi’raj sendiri, memiliki banyak sekali pembelajaran yang harus kita ambil dan kemudian direalisasikan ke dalam kehidupan keseharian kita.
Sehingga, dalam prosesnya, kita tidak terjebak dengan sandiwara dunia yang penuh dengan kemuslihatan yang sangat menipu. Pada kenyataanya, saat ini justru banyak sekali di antara kita yang malah tertipu dengan panca indra kita, terhadap realitas yang sesungguhnya di panggung mainan ini.
Realitas membuktikan bahwa, hampir Sebagian besar kita lebih cenderung menjaga keawetan diri paling luar, dibandingkan dengan diri yang paling dalamnya.
Padahal, diri paling luar (tubuh) kita tersebut, tak ayal hanya sebatas kesing semata. Sementara isinya, terkadang kita abaikan dan lupa. Sehingga yang terjadi adalah, mudah tersinggung, cepat marah dan merasa memiliki yang seutuhnya.
Lalu, jika kehilangannya, menjadikan kita tertidur dalam kesedihan mendalam dan sulit melupakannya. Lantas, tanpa disadari kita menjadi kehilangan arah mata angin yang hakiki, menuju pada titik luar yang menyesatkan. Na’ujubillahi min jalik.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar