Perayaan Wisuda Mahasiswa di Ternate “Agak Lain”

Naufandi Hadyan Saleh

Kedua, dalam banyak kasus pergelaran pesta dan joget (baronggeng) di Ternate selalu identik dengan mabuk dan minuman keras yang pada akhirnya berakibat perkelahian dan konflik antar masyarakat.

Ketiga, ruas jalan yang dipakai dalam perayaan pesta dan joget (baronggeng) mengakibatkan banyak pengendara yang terganggu. Penulis lebih menyarankan agar perayaan wisuda dilaksanakan pada tempat-tempat yang tidak menggangu aktivitas umum.

Dengan demikian seorang sarjana sepatutnya mempertimbangkan banyak faktor termasuk dampak apa yang akan didapati oleh dirinya maupun masyarakat sekitar.

Momentum Refleksi

Wisuda bukan ajang perlombaan acara siapa yang paling megah. Ia juga bukan ajang merias diri dengan busana anggun. Bukan pula perlombaan memakai jas ataupun batik mahal.

Lebih dari itu wisuda adalah momentum tadzakkur (pengingat) sejauh apa langkah kaki digerak-kan. Wisuda adalah momentum mengusap air mata yang selalu basah tatkala kening menyentuh sajadah. Wisuda juga sebagai kompas menentukan arah dan tujuan masa depan.

Waktu yang dihabiskan oleh seorang mahasiswa sampai bisa diwisuda bukanlah sesuatu yang bernilai murah. Ia mahal karena ada jutaan pengorbanan dan tumpuan harapan dari orang-orang tercinta.

Itu kenapa, sudah sepatutnya bagi seorang wisudawan agar memaknai momentum wisuda sebagai ajang refleksi bagi dirinya.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5

Komentar

Loading...