Perayaan Wisuda Mahasiswa di Ternate “Agak Lain”

Aktivitas yang terpusat di Ternate, ruas jalan yang tidak terlalu besar, hingga luas wilayah kota yang hanya berkisar 162,20 km atau paling terkecil dibanding kabupaten/kota se-Maluku Utara menjadikan Ternate mudah terkena macet pada suatu momentum.
Perayaan wisuda adalah satu dari banyaknya momentum itu. Wisuda di Ternate bisa dibilang setengah hari raya bagi wisudawan dan mahasiswa pada umumnya.
Bagaimana tidak? gelombang masyarakat yang datang dari berbagai penjuru daerah di Maluku Utara menjadi warna yang lazim terlihat pada perayaan wisuda. Itu semata-mata dilakukan demi melihat salah satu keluarga mereka dipindahkan tali toganya oleh sang rektor.
Selain itu teman-teman se-perjuangan juga tak mau kehilangan momen bahagia dengan turut andil dalam perayaan wisuda tersebut.
Bayangkan saja luas wilayah yang kecil, volume kendaraan yang meningkat, sampai ruas jalan maupun gang-gang yang tertutup dalam satu waktu menyisakan pro dan kontra ditengah-tengah masyarakat.
Ada masyarakat yang mendukung sekeligus memaklumi perayaan ini dan ada juga masyarakat yang mengkritisi buah dari terganggunya aktivitas mereka.
Perayaan wisuda mahasiswa yang berkuliah di Ternate memang agak lain. Hal ini menimbulkan pertanyaan sederhana apa perlu mahasiswa merayakan wisuda? dan apa perayaan wisuda yang ideal bagi seorang mahasiswa? penulis mencoba berbagi prespektif dengan pembaca soal ini.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar