Hubungan Islam dan Kebudayaan

Butuh Sistem Kehidupan Islam dan Budaya
Sistem kehidupan kapitalisme sekuler yang melahirkan sikap materialis, individualis, dan kebebasan di semua hal akan membuat muslim yang memegang Islam seperti menggenggam bara api. Ini karena kapitalisme sekuler bukan sistem kehidupan Islam, bahkan sangat bertentangan dan bertolak belakang dengan Islam dan budaya.
Dari Anas bin Malik ra., Rasulullah SAW. bersabda, “Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR Tirmidzi).
Ath-Thibiy, berkata bahwa maknanya adalah sebagaimana seseorang tidak mampu menggenggam bara api karena tangannya bisa terbakar, sama halnya dengan orang yang ingin berpegang teguh dengan ajaran Islam dan budaya saat ini, ia sampai tidak kuat ketika ingin berpegang teguh dengan agam serta budayanya.
Hal itu lantaran banyaknya maksiat di sekelilingnya, pelaku maksiat begitu banyak, kefasikan makin tersebar luas, iman pun makin lemah.
Kerusakan dan kemaksiatan yang tersistem menghadirkan suasana buramnya tali agama dan budaya Allah yang harusnya dipegang masyarakat Halmahera Timur, termasuk remaja.
Jauhnya agama dan budaya dari kehidupan manusia (sekularisme) telah mengubah pandangan manusia terhadap manusia lain, tidak ubahnya seperti binatang atau bahkan benda mati yang tidak memiliki pikiran dan hati.
Sudah saatnya masyarakat Halmahera Timur mengganti sistem kehidupan yang jauh dari rahmat Allah ini dengan Islam dan budaya hanya dengan amal dakwah meneladani kehidupan dakwah Rasulullah Saw., kehidupan Islam itu akan Allah hadirkan di tengah-tengah manusia.
Tujuannya agar seluruh muslim, termasuk remaja, senantiasa menghambakan dirinya kepada Allah dan terikat dengan seluruh syariat-Nya untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. (*)
Komentar