Ria, Warga Ternate yang Terbaring Sakit, Gubernur Sherly Ambil Langkah Cepat

Gubernur Sherly Tjoanda bersama Ria, seorang warga Ternate yang dibawa ke Rumah Sakit.

Sofifi, malutpost.com -- Di tengah padatnya agenda pemerintahan, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda kembali menunjukkan sisi humanis dalam kepemimpinannya.

Bukan hanya soal kebijakan dan administrasi, kali ini ia turun langsung ke kawasan padat penduduk di Kelurahan Kampung Makassar, Kota Ternate, untuk menyambangi seorang warga atas nama Ria Anggraini (34) yang tengah berjuang melawan penyakit.

Ibu empat anak ini sudah lebih dari satu tahun menderita penyakit yang diduga tumor. Ia tinggal di kontrakan sempit di lingkungan lelong. Kondisi Ria belakangan makin melemah. Ironisnya, sebagian besar tetangganya bahkan tidak mengetahui kondisi kesehatan Ria karena ia memilih memendam deritanya dalam diam.

"Baru-baru ini saja kami tahu kalau dia sakit," ujar Salim, salah satu tetangga Ria, Rabu (18/6/2025).

Kedatangan Gubernur Sherly bukan sekadar seremonial. Ia langsung menginstruksikan Ria dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Chasan Boesoirie Ternate untuk mendapatkan penanganan medis segera.

"Kalau tidak bisa ditangani di sini, Pemprov akan bantu rujuk ke rumah sakit di Jakarta. Sambil diupayakan penanganan di sini, kita siapkan jadwal dokter yang tangani di Jakarta," tegas Sherly, kepada pihak keluarga.

Ria selama ini harus berjuang seorang diri menghadapi kesulitan ekonomi. Anak sulungnya baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP, sementara tiga anak lainnya Riski, Rasya, dan Riska harus tinggal di panti asuhan karena keterbatasan biaya.

Niat untuk berobat ke luar daerah sempat ada, namun selalu terhambat biaya dan keterbatasan akses.

Untuk itu, langkah cepat dan empatik Gubernur Sherly langsung melakukan penanganan terhadap warga tersebut.

Sherly mengajak seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Maluku Utara, terutama para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk lebih peka terhadap kondisi masyarakat di sekitarnya.

"Lihat lebih dekat, rasakan lebih dalam. Kepekaan sosial bukan sekadar program, ia adalah sikap, dan harus dimulai dari kita yang dipercaya memimpin," ujarnya.

Gubernur Sherly menekankan bahwa kepemimpinan bukan hanya soal menjalankan roda pemerintahan, tetapi juga menyentuh kehidupan masyarakat secara nyata, terutama mereka yang kerap terpinggirkan dan tidak bersuara.

Ia berharap langkah kecil ini menjadi pemicu bagi gerakan kolektif pemerintahan yang lebih peduli dan responsif terhadap kebutuhan warga.

"Sebab seringkali, mereka yang paling membutuhkan justru adalah mereka yang paling diam," pungkasnya. (nar)

Komentar

Loading...