Gabalil Hai Sua, Tradisi yang Akan Dilupakan Orang Sula

Oleh: Rifaldi Umafagur
(Penggiat Pilas Institute, Ketua HMPS Ilmu Komunikasi)
Arah kebijakan budaya saat ini adalah memegang prinsip pengarusutamaan, yaitu kebudayaan bukanlah satu sektor di antara banyak sektor pembangunan melainkan, sebuah metode untuk menyelenggarakan pembangunan, MuthiaAprianti dkk, 2022, berpendapat bahwa.
Budaya adalah bagian penting dari identitas nasional suatu bangsa. Identitas nasional dapat diartikan sebagai keunikan, ciri khas, atau karakteristik yang membuat suatu bangsa berbeda dari bangsa lainnya.
Tradisi merupakan cerminan nilai-nilai, norma dan cara hidup masyarakat. Selain itu juga tradisi dapat memperkuat rasa kebersamaan, dan persatuan di antara anggota masyarakat.
Agustus 2019, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula, melalui Dinas Pariwisata gelar festival kebudayaan maksaira ke-3 yang menghadirkan adat, seni, dan budaya.
Salah satunya adalah gabalil hai sua, kemunculan Gabalil Hai Sua menjadikan festival maksaira ke 3 ini berbeda dari festival maksaira sebelumnya, dan ini pertama kalinya Gabalil Hai Sua diadakan dalam bentuk lomba.
Dalam Festival tersebut, Gabalil Hai Sua menjadi yang paling menarik perhatian masyarakat sula, terutama para pemuda.
Kepala Dinas Pariwisata (KADISPAR) saat itu, Muhammad Drakel menyampaikan ”dari beberapa kegian yang kita adakan dalam festival saat ini, gabalil hai sua yang paling menarik perhatian masyarakat”.
Lomba ini selain menantang, para peserta juga dapat menambah pengetahuan baru dengan berkunjung ke tempat-tempat bersejarah di pulau sulabesi.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar