Bawa Pesan Gubernur, Kadikbud Maluku Utara Uraikan Tiga Masalah Pendidikan

Plt Kadikbud Malut, Abubakar Abdullah pada acara program satu pekan, satu buku, di kampus Unkhair.

Sofifi, malutpost.com -- Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadikbud) Provinsi Maluku Utara, Abubakar Abdullah, memberikan apresiasi kepada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Babussalam Universitas Khairun atas inisiasi program "Satu Pekan, Satu Buku" untuk tuntas di baca.

Ini bertujuan meningkatkan budaya literasi di kalangan mahasiswa. Apresiasi tersebut disampaikan Kadikbud Abubakar saat menjadi keynote speaker dalam seminar pendidikan yang digelar di Aula Banau, Kampus Universitas Khairun, pada Rabu (7/5/2025).

Dalam pemaparannya yang bertajuk "Arah Kebijakan Pendidikan di Maluku Utara", Abubakar menjabarkan tiga fokus utama kebijakan pendidikan sebagaimana arahan Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda.

Pertama, pemenuhan akses pendidikan melalui program BOSP (Bantuan Operasional Sekolah Provinsi), BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah Daerah), serta perbaikan sarana dan prasarana pada 407 sekolah tingkat SMA, SMK, dan SLB di seluruh provinsi.

Kedua, peningkatan mutu pendidikan yang merujuk pada hasil rapor pendidikan. Dari 15 indikator yang dinilai Maluku Utara belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Aspek literasi dan numerasi di tingkat SMA dan SMK masih dalam kategori merah yang menunjukkan rendahnya kemampuan membaca, berpikir logis, dan analitis.

Untuk itu, Kadikbud menyatakan dukungannya terhadap program "Satu Pekan, Satu Buku" sebagai langkah konkret dalam memperkuat budaya membaca di daerah ini.

"Saya memberi rasa hormat dan apresiasi kepada LDK Babussalam Unkhair yang hari ini berani melaunching program literasi ini. Program ini sangat relevan dengan kondisi pendidikan kita yang masih menghadapi tantangan serius dalam aspek literasi," kata Kadikbud Abubakar.

Ketiga, transformasi digital pendidikan yang saat ini masih terdapat 274 sekolah di Maluku Utara yang berada dalam kategori blank spot atau belum memiliki akses internet memadai. Untuk itu, gubernur telah menginstruksikan percepatan penyelesaian digitalisasi di sektor pendidikan agar tidak terjadi kesenjangan akses informasi dan teknologi.

Seminar ini turut dihadiri oleh mahasiswa, dosen, para guru, dan tamu undangan lainnya, yang antusias mengikuti diskusi tentang tantangan dan arah pembangunan pendidikan di Maluku Utara. (pn/nar)

Komentar

Loading...