Sampah sebagai Ancaman: Perspektif Health Belief Model

Oleh: Nadhir Wardhana Salama
(Mahasiswa Promosi Kesehetan dan Ilmu Perilaku Universitas Indonesia/Founder Beyondhealth Indonesia)
Setiap hari, Kota Ternate menghasilkan sekitar 140 ton sampah. Sebagian besar dari timbulan ini tidak dikelola dengan baik, menyebabkan saluran air tersumbat, banjir yang mengganggu, dan peningkatan risiko penyakit.
Namun, masalah utama adalah bahwa masyarakat sering kali memandang sampah hanya sebagai gangguan estetika. Padahal, sampah adalah ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan kita.
Bagaimana kita bisa mengubah pandangan ini? Health Belief Model (HBM) dapat menjadi kerangka berpikir yang tepat untuk memahami dan memengaruhi perilaku masyarakat terhadap ancaman sampah.
Persepsi Ancaman dalam Pengelolaan Sampah
Masyarakat Kota Ternate cenderung melihat sampah sebagai masalah kotor dan jorok yang memengaruhi estetika lingkungan. Banyak yang menganggap bahwa sampah tidak lebih dari sekadar bau tak sedap dan pemandangan yang mengganggu.
Namun, kenyataan menunjukkan bahwa sampah memiliki dampak jauh lebih besar dari itu. Banjir yang sering terjadi di Kota Ternate, misalnya, adalah salah satu konsekuensi nyata dari sampah yang menyumbat saluran air.
Air yang menggenang akibat sampah membawa dampak luas, mulai dari kerusakan infrastruktur hingga ancaman kesehatan seperti penyebaran penyakit demam berdarah.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar