Cerita Warga Sangaji Temukan Korban Terakhir Banjir Bandang, Cium Bau Mayat Bercampur Lumpur
Ternate, malutpost.com — Satu korban terakhir yang hilang saat banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara akhirnya ditemukan pada, Minggu (1/9/2024) atau hari ke-7 pencarian.
Korban diketahui bernama Minanti Musa (37) yang ditemukan di tepi pantai dekat mangrove, atau sekira 150 meter dari rumahnya yang juga tanpa sisa diterjang banjir hebat pada Minggu (25/8/2024) sekira pukul 4 dini hari.
Korban pertama kali ditemukan oleh seorang pria bernisial SS, warga Kelurahan Sangaji, Kecamatan Ternate Utara yang bermaksud mengintip rumah kerabatnya yang juga rusak diterjang banjir.
SS saat ditemui di lokasi menceritakan, saat itu dirinya bersama temannya Udi dari Kelurahan Sangaji ke lokasi banjir untuk melihat rumah kerabatnya, Azis di belakang sekolah SD Rua. Ia kemudian berjalan ke belakang rumah tersebut menuju arah pantai selepas dari rumah kerabatnya.
“Tiba-tiba saya mencium bau seperti bau mayat tapi setelah itu hilang lalu tertutup dengan aroma lumpur,” kata SS yang meminta namanya diinisialkan.
Ia lantas kembali memanggil Udi dan menceritakan soal bau yang mencurigakan tersebut. “Tapi Udi bilang bau mayat tidak begitu, dia bilang di sekitar sini tim SAR pernah mencium bau bangkai tapi ternyata itu bau kucing mati,”lanjut SS.
Dia kemudian kembali memanggil seorang tentara bernama Mayor Inf. Udin yang berada di posko, seorang petugas BPBD serta salah satu tim evakuasi dari perusahaan tambang dan menceritakan kembali aroma yang dia curigai adalah bau mayat.
“Jadi begitu kita kembali baunya semakin menyengat, tapi tidak jauh dari lokasi itu ada Basarnas, kemudian Basarnas langsung menikam tanah di dekat situ dan baunya makin tercium,” tambahnya.
Dari situ, petugas kemudian langsung melakukan penggalian tak lama mereka melihat kaki korban, namun sulit dievakuasi sehingga penggalian menggunakan alat berat.
“Itu sekitar jam 5 (sore), dan Alhamdulillah ternyata memang itu korban,”katanya lagi.
Sementara korban baru bisa dievakuasi setelah 40 menit melakukan penggalian dengan hati-hati. “Kita gunakan alat berat karena memang kondisi korban sudah tertimbun lumpur dan kayu,”kata Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman. (ikh)
Komentar