Jauhilah Perkataan Berbohong

Oleh : H. Usman Muhammad
(Imam Besar Masjid Agung Al-Munawwar Kota Ternate)
Ketika seorang Arab gunung menghadap Rasulullah Saw menyampaikan maksudnya untuk memeluk Islam, maka Rasulullah menganjurkan kepada orang tersebut supaya kembali kerumahnya dan melatih dirinya untuk meninggalkan suatu sifat yang tercela yang sangat dibenci dalam Islam ialah, bohong.
Setelah kembali ke rumahnya kemudian laki-laki Arab gunung tersebut mencoba merenungkan secara mendalam, kenapa Rasulullah hanya menitik beratkan kepada latihan tidak ,berbohong (berdusta).
Setelah melalui sebuah perenungan yang mendalam akhirnya tahulah ia kemudian kedalaman arti latihan meninggalkan sifat bohong itu. Selama ini dia bisa melakukan perbuatan-perbuatan mungkar seperti mengkonsumsi minuman keras, berjudi, berzina dan perbuatan-perbuatan maksiat lainnya.
Apa jawaban saya, kalau sekali kelak saya bertemu dengan Rasulullah dan beliau menanyakan tentang perbuatan-perbuatan mungkar yang saya kerjakan selama ini? Kalau saya mengatakan tidak pernah melakukan perbuatan-perbuatan tersebut, tentunya saya berbohong kepada Rasul Allah.
Demikianlah laki-laki Arab tersebut berdialog dengan dirinya sendiri. Akhirnya dengan demikian dia menjadi seorang Muslim yang jujur atau tidak suka berbohong.
Bohong adalah suatu sifat atau prilaku yang sangat tercela dalam hidup ini, sebab hal itu akan merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Oleh sebab itu semua ajaran agama terutama Islam sangat membenci sifat pembohong. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah Saw dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya: “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu apabila ia berbicara ia berbohong, apabila berjanji ia ingkari dan apabila diberikan kepercayaan, ia berkhiyanat” (HR. Bukhari-Muslim).
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar