Prestasi Pengelolaan Lingkungan PT. NHM Patut Dicontoh

Oleh: Ikram Halil 
(Ketua Komunitas Soccer Malut)

Dua pekan yang lalu, lima desa di lingkar tambang Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, dilanda banjir besar akibat hujan deras. Bencana alam ini mengungkap berbagai masalah dalam pengelolaan lingkungan, terutama terkait aktivitas pertambangan nikel di wilayah tersebut.

Banyak masyarakat yang dirugikan dan menanggung dampak negatif dari kejadian ini, sementara manfaat dari kehadiran tambang nikel belum dirasakan secara merata oleh penduduk setempat.

Banjir yang terjadi bukan hanya akibat curah hujan yang tinggi, tetapi juga disebabkan oleh buruknya pengelolaan lingkungan pertambangan. Salah satu isu utama yang mencuat adalah dugaan perubahan jalur sungai oleh perusahaan tambang besar secara ilegal.

Perubahan ini berdampak terhadap ekosistem dan aliran air, yang akhirnya berkontribusi pada terjadinya banjir. Masyarakat sekitar mengalami kerugian besar, mulai dari kerusakan rumah dan infrastruktur hingga hilangnya mata pencaharian.

Pengelolaan lingkungan yang baik seharusnya menjadi prioritas bagi setiap perusahaan tambang. Namun, kenyataan di lapangan seringkali berbeda. Banyak perusahaan yang lebih fokus pada eksploitasi sumber daya alam tanpa memperhatikan dampak lingkungan dan sosial.

Kasus banjir di Halmahera Tengah ini menjadi bukti nyata bahwa ketidakpedulian terhadap lingkungan dapat menimbulkan bencana yang merugikan banyak pihak.

Prestasi NHM: Harapan Pengelolaan Pertambangan yang Baik

Di tengah kisruh pengelolaan lingkungan pertambangan nikel, ada kabar baik dari PT Nusa Halmahera Minerals (NHM), pengelola Tambang Emas Gosowong di Kabupaten Halmahera Utara. NHM berhasil lolos dalam empat nominasi sekaligus dalam perhelatan Good Mining Practices Award (GMP) 2024.(Baca media online Nuansas Malut 25 Juli 2024).

Baca Halaman Selanjutnya...

Selanjutnya 1 2 3 4

Komentar

Loading...