Bupati Halmahera Utara: Saya Melakukan Itu Bukan Sebagai Bupati Tapi Atas Nama Frans Manery
Tobelo, malutpost.com -- Bupati Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, Frans Manery angkat bicara terkait Video viral dirinya saat mengejar massa aksi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tobelo menggunakan sebilah parang, Jumat (31/5/2024).
Dalam aksinya, Bupati Frans Manery yang mengenakan kemeja putih lengan panjang.
Selain mengejar mahasiswa, dalam vidio berdurasi 1 menit 8 detik terlihat Bupati Frans Manery menebas sound sistem di atas pick up putih yang digunakan massa GMKI saat aksi.
Kepada sejumlah awak media, Frans Manery selaku Bupati membenarkan aksinya tersebut.
Frans bilang, sebelum mengeluarkan parang dan melakukan pengejaran, ia sempat beberapa kali menegur massa aksi namun sama sekali tidak dihiraukan.
Lantaran emosi, ia langsung mengeluarkan parang dan mengejar massa aksi.
Ia menambahkan, saat meladeni massa aksi, tidak ada petugas keamanan sehingga dirinya bisa leluasa mengeluarkan parang untuk mengantisipasi jangan sampai massa aksi kembali menyerang dirinya.
"Saya juga tegaskan kalau saya keluar tadi bukan sebagai bupati, tapi sebagai Frans Manery,"pungkasnya.
Untuk diketahui, dalam aksi, massa GMKI cabang Tobelo menuntut Pemda Halmahera Utara segera melunasi hak-hak pegawai dari tahun 2023 yang belum terbayar.
Pasalnya, Pemda Halmahera Utara lebih memilih mendatangkan artis dengan bayaran mahal padahal dari pada membayar hak-hak pegawai. Sementara anggaran Pemda Halmahera Utara diketahui sedang mengalami devisit.
"Banyak hutang pegawai seperti Siltab para kades, TPP pegawai dan sejumlah utang lainnya tidak dilunasi Pemda. Justru Pemda lebih suka mendatangkan artis dengan bayaran mahal,"tandas Ical Djini selaku Ketua GMKI cabang Tobelo.(tr-03/aji)
LAPORAN: Daniel Korwa
Komentar