Posko Pengungsi Erupsi Gunung Ibu Dianggap Belum Layak
Jailolo, malutpost.com -- Posko utama pengungsi erupsi Gunung Ibu, Halmahera Barat yang berada di Desa Tongute Ternate Asal, Kecamatan Ibu Tengah, Halmahera Barat (Halbar) dianggap belum sepenuhnya layak.
Hal ini diungkapkan Koordinator Relawan Gabungan, Deddy Arif kepada Malut Post, Jumat (24/5). "Ada yang harus dibenahi demi sebuah kelayakan posko pengungsi,"ungkapnya.
Menurutnya, kondisi ini tidak terlepas dari kemampuan dan pengalaman sumber daya manusia (SDM). "Memang ini soal SDM, karena ini hal baru bagi mereka sehingga disisi lain kita harus pahami itu,"tuturnya.
Deddy menguraikan pembenahan yang harus diperbaiki dari segi tata kelola tempat tinggal pengungsi, tata kelola sampah hingga fasilitas MCK yang masih kurang.
"Dari pengamatan hari pertama tiba itu kami melihat masih berbaur antara perempuan, anak-anak hingga laki-laki, padahal sebaiknya dipisah,"sebutnya.
Diketahui, ratusan pengungsi ditempatkan di gedung serba guna milik pemerintah desa Tongute Asal Ternate dengan alas tikar seadanya. Padatnya pengungsi di dalam gedung menjadikan udara di dalamnya pengap dan gerah. Kondisi ini perparah dengan asap rokok yang tiada henti-hentinya.
"Tidak ada ruang khusus untuk anak dan ibu hamil. Sudah semuanya berbaur banyak juga laki-laki dewasa yang merokok di dalamnya padahal ventilasi udara juga tidak terlalu banyak,"jelas Deddy.
Dari segi tata kelola, lanjut Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Utara ini, soal tata kelola sampah perlu penanganan yang serius. "Kelihatannya sampah-sampah di pengungsian belum tertangani dengan baik padahal takutnya kalau dibiarkan seperti ini dalam waktu lama malah menimbulkan penyakit yang lain,"katanya.
Meski begitu, Deddy mengaku maklumi kondisi yang ada berkat dukungan pemerintah daerah dan Kodim 1501, serta lintar sektor lainnya.
Oleh karena itu, Deddy bilang dia bersama rekan-rekan relawan gabungan sepenuhnya mendukung dari segi psikis pengungsi. "Kita targetnya dari psikososial, tadi juga sudah ketemu dengan rekan-rekan vikaris (pembantu/pengganti dalam jabatan pendeta) untuk kalaborasi mengurangi stress anak-anak di posko pengungsian,"kata Koordinator Vertical Rescue Indonesia Maluku Utara.
Deddy menyebutkan tim relawan gabungan terdiri dari Himpunan Mahasiswa Kristen di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (HMK UMMU) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI TERNATE), IAGI Maluku Utara, HIMPSI Maluku Utara, F.PRB Maluku Utara, Vertical Indonesia Maluku Utara, F PRB Ternate, dan Bentara Campus akan membangun motivasi dan menghibur lewat games.
"Hari jumat kita mulai dari posko pengungsi di Gereka Immanuel di desa Tongute Sungi. Kita akan obervasi kondisi psikologi balita, anak-anak, hingga lansia jika memungkinkan kemudian kita lanjutkan dengan games yang menghibur namun juga edukatif,"tutupnya.(put)
Komentar