Jalan Kita, Jalan Pendidikan

Oleh: Fandi Arsad

________

Pada abd ke 20 pemerintah kolonial Belanda mulai menerapkan politik etis di wilayah Hindia Belanda,  yang salah satu tujunnya adalah untuk mengembangkan pendidikan diantaranya wilayah Maluku Utara. Kolonial Belanda mengembangkan pendidikan tidak terlepas dari tujuannya untuk menggunakan pegawai sebagai tenaga kerja/pengajar dengan gaji yang murah.

Namun, penerapakan pendidikan ini selain dari dampak negatifnya juga ada dampak positifnya juga. Lahir dari kegelapan sambil diselimut oleh system pendidikan barat ini, masyarakat pribumi mulai bangkit dengan kesadaran nasionalismenya untuk mengembalikan kemerdekaan dan mengangkat harkat dan martabat masyarkat pribumi.

Banyak sekali kaum pribumi yang lahir dari pendidikan yang diterapkan oleh  Belanda, sehingga melahirkan pikiran-pikiran yang kritis. Hal ini, bisa kita membaca kembalikan pergerkan-pergerkan yang dilakukan oleh Prinsess Van Kasiruta (Boki Fatimah) untuk melawan kolonial Belanda, dengan melalui pendidikan maka media sebagai salah satu bentuk dari gerakannya. Atas dasar pendidikan itu melahirkan pejuang-pejuang cerdas dan tangguh dalam mempertahankan kemerdekaan. Bukan hanya Boki Fatimah masih banyak lagi generasi-generasi terdahulu kita.

Memang pendidikan sangatlah penting bagi umat manusia, apalagi sebagai generasi sekarang. Untuk membaca kemabali sejarah kita, pejuang-pejuang kita telahir dari Rahim pendidikan itu, sehingga mampu membuka kegelapan atas eksploitasi bangsa asing.

Bukan hanya itu tujuannya, tapi layaknya bagi seorang perempuan dan laki-laki harus berdiri dengan tegak atas dasar pendidikan yang kuat. Dengan target kita mencapai dan memperoleh, pendidikan bukan hanya untuk dijadikan sebagai jalan perlawanan, tapi hal itu sudah menjadi hak dan kewajiban setiap orang.

Saat ini kita sudah termakan oleh perkembangan zaman, nah dari sini kita bisa membaca kembali bahwa jika setiap generasi dengan kelancaran untuk belajar demi memperoleh pendidikan ia bisa menangkis segala tantangan pada era globalisasi ini.

Dari sejarah kita bisa belajar bahwa semangat membaca dan memperoleh pendidikan yang dilakukan oleh generasi terdahulu sangatlah kuat, walaupun segala kebijakan masi dikuasai oleh Belanda. Sudah menjadi wacana kita bahwa pendidikan adalah jalan bagi yang buta dan pendidikan sebuah cahaya yang terang bagi yang gelap. (*)

Komentar

Loading...