Kunker, Komisi I DPRD Provinsi Maluku Utara Sebut Lapas Perempuan Ternate Kreatif Mendidik WBP

Ternate, malutpost.com -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku Utara (Malut) melalui Komisi I telah melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Ternate, Rabu (10/9/2025). Kunjungan tersebut guna meninjau fasilitas sekaligus silaturahmi dan dialog dengan para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Jadi kami (Komisi I) DPRD Malut selain tinjau fasilitas, juga berdialog dengan para WBP untuk mendengar keluahan yang dialami selama menjalani masa tahanan," ungkap Ketua Komisi I DPRD Malut, Nazlatan Ukhra Kasuba, Kamis (11/9/2025).
Menurutnya, dari sisi fasilitas sangat mendukung di Lapas Perempuan Ternate. Tinggal memaksimalkan atau menyediakan beberapa kekurangan alat bantu dalam pembersihan rumput, seperti mesin pemotong rumput dan tambahan pengadaan sepiteng atau bak kedap air bawah tanah yang berfungsi untuk menampung dan mengolah limbah domestik, terutama dari toilet dan kamar mandi.
Selain tambahan alat pemotong rumput dan sepiteng, sambung Nazlatan, fasilitas kesehatan, baik itu tenaga medis maupun lainya yang berkaitan dengan kesehatan harus dilengkapi. Karena WBP di Lapas Perempuan ada beberapa yang telah mengandung. Makanya medis dan alat medis harus maksimal, supaya terjadi hal yang tidak diinginkan, tak jauh-jauh dilarikan ke rumah sakit.
“Beberapa poin itu saja yang harus dilengkapi. Kalau fasilitas lainnya sangat baik, begitu juga pengamanannya begitu baik dan rama petugasnya," akunya.
Ditanya tindak lanjut Komisi I DPRD soal kekurangan tersebut, Nazlatan mengaku, seperti alat pemotong rumput, pihaknya berinisiatif untuk mengadakan tanpa menggunakan anggaran di APBD atau mendorong pada pemerintah.
“Soal alat potong rumput kami dari Komisi I DPRD akan mengadakan menggunakan biaya pribadi. Karena kalau didorong juga mempertimbangkan anggaran. Sementara untuk lainnya itu, bakal didorong sebagai informasi dari Lapas ke pemerintah atau Kementrian," jelasnya.
Terlepas dari situ, Nazlatan mengaku, untuk WBP semunya baik-baik, dari sisi fisik dan kesehatan tubuh. “Lapas perempuan sangat luar biasa, karena program di Lapas sangat kreatif dalam mendidik para WBP untuk kreatif guna mengembangkan skil individu. Jadi WBP ini jika sudah bebas dan berbaur ke masyarakat, sudah punya skil individu untuk berkembang tanpa bergantung pada orang lainl," tandasnya. (one)
Komentar