Menelusuri Potret Sultan Tidore Saifuddin Syah, di Museum Czartoryskich di Krakow, Polandia
Jejak Sang Sultan dan Gagasan Hubungan Malut-Polandia

Pembahasan mengenai keberadaan Potret Sultan Saifuddin Syah di Museum Polandia secara virtual baru-baru ini, membuka gagasan baru bagi perkembangan pendidikan dan penelitian di Malut.
Tak hanya menjadi pionir kemajuan Kesultanan Tidore pada masa silam, Sultan Saifuddin juga berkontribusi terhadap pengembangan Tidore, bahkan Malut ke depan.
Kehadiran lukisan Sultan Tidore ke-11 Sultan Saifuddin di Museum Czartoryskich di Krakow, Polandia kembali menjadi perbincangan.
Enigma pelukis yang mengabadikan sosok sang sultan pun, masih belum terpecahkan. Pasalnya, pengelola museum itu juga belum mendapat informasi.
Tak hanya upaya untuk menjawab, sosok sang pelukis, eksistensi pemimpin Kesultanan Tidore selama 30 tahun yang membuka hubungan dengan VOC itu, juga memunculkan gagasan baru yang kekinian terkait dibukanya hubungan diplomasi antar kedua negara ini.
Ide-ide ini muncul saat dilakukannya pertemuan virtual yang melibatkan tiga pihak di lokasi yang berbeda, yaitu di Polandia, Jakarta dan Ternate. Diskusi yang merupakan follow up dari perjalanan owner Tenun Tidore, Puta Dino Kayangan, Anita Gathmir pada musim panas tahun lalu.
Saat berkunjung ke Museum Czartoryskich, Anita pun melihat langsung gambar Sultannya terpampang bersama para pemimpin Eropa terkenal lainnya dan berada di lantai yang sama dengan koleksi barang peninggalan seorang pujangga yang terkenal dengan berbagai mahakaryanya, William Shakespare.
Saat itu, Anita bersama rombongan, termasuk Wartawan Malut Post mendapat banyak penjelasan dari pengelola museum tentang koleksinya, termasuk diantaranya lukisan sultan yang dikenal sangat dekat dengan rakyatnya itu.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar