Transportasi Sulit, Perusahaan Tutup, PAD Sektor Perikanan Merosot
Telaah Transportasi Produk Perikanan Pulau Morotai

Pulau Morotai karena jumlah RC sangat terbatas (lebih banyak terisi untuk kebutuhan industri Nikel) tujuan Weda. Tol laut merupakan satu-satunya sarana pengangkutan dari Kab.
Pulau Morotai (tidak ada pelayaran swasta); 2. Kapal Penumpang : KM Holly Marry dan Queen Marry melayari Morotai – Ternate (setiap hari). KM Geovani melayari Morotai – Ternate – Manado (1x seminggu).
KM Aksar Saputra melayari Morotai – Tobelo – Ternate – Manado; 3. Kapal Feri (ASDP) : menggunakan KMP Ngafi melayari Morotai – Tobelo (setiap hari).
Baca Juga: Nahkoda Baru, Mau Dibawa Kemana Sektor Kelauatan dan Perikanan Malut
Isu strategis transportasi hasil perikanan dari Kab. Pulau Morotai. Terjadi pelimpahan produksi Tuna pada bulan Mei 2024. Landing harian ikan Tuna rata-rata 200 ekor/hari menjadi 800 s/d 1000 ekor/hari (berlangsung selama 1 minggu).
Ikan tidak dapat didistribusikan keluar karena terbatasnya jalur distribusi dan ketersediaan RC (tersedia hanya 3-4 unit RC). Upaya yang telah dilakukan.
Fasilitasi KKP dengan PT PELNI sebagai operator Tol laut untuk penambahan jumlah RC dan reefer plugging diatas kapal. KKP memberikan bantuan kendaraan berpendingin kepada koperasi perikanan.
KKP melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perdagangan untuk penambahan trayek pada saat evaluasi program Tol Laut.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar