Gabalil Hai Sua, Tradisi yang Akan Dilupakan Orang Sula

Pelaksanaan tradisi ini diawali dari rumah ke benteng de varwachting kemudian memulai berjalan kaki menuju ke arah utara pulau sula, dan diwajibkan jiarah ke tempat-tempat yang di anggap karamat.
Di Kepulauan Sula, tradisi Gabalil Hai Sua sangat penting bagi generasi muda saat ini. Karna dengan tradisi ini, generasi dapat mengetahui hikat-hikat yang berada di tempat-tempat yang ada di daerah masing-masing atau tempat-tempat yang wajib di kunjungi dalam melaksanakan ritual tersebut.
Selain itu tradisi ini juga dapat meningkatkan rasa persaudaraan dan kebersamaan bagi generasi muda. Dalam jurnal Strategi Melestarikan Budaya Indonesia di Era Modern.
Tahun 2024 oleh Habel Nain Samongilailai dan Aldrin Budi Utomo menyatakan, Tradisi yang mendalam dalam kehidupan masyarakat memiliki dampak besar dalam pembentukan karakter individu dan merupakan hasil dari usaha manusia dalam menghadapi berbagai tantangan hidup untuk mencapai kebahagiaan sejati.
Salain itu juga, gabalil hai sua juga sangan berpotensi untuk menarik wisatawan. Menurut Arief Yahya, Mentri Pariwisata 2019, mengatakan sangat penting melestarikan sebuah budaya. "Budaya itu semakin dilestarikan semakin menghasilkan.
Sebab nilainya akan semakin tinggi. Namun tradisi ini jika ingin mendatangkan lebih banyak wisatawan, pemerintah daerah perlu memenuhi ketiga unsur penting yaitu: Atraksi, aksesibilitas, dan amenitas.
Maka dengan ini diharapkan pemerintah dapat memperdulikan nilai-nilai kebudayaan daerah, karna Budaya adalah bagian penting dari identitas daerah yang dapat diartikan sebagai keunikan, ciri khas, atau karakteristik serta menjadikan daerah kami berbeda dari daerah lain. (*)
Opini ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Selasa, 20 Mei 2025
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2025/05/selasa-20-mei-2025.html
Komentar