Pertambangan, Kesejahteraan, dan Dampak Lingkungan

Oleh: Amar Ome
(Penulis adalah Dosen pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Khairun, juga sebagai Ketua Forum Dosen Universitas Khairun)

“Manusia tidak bisa hidup tanpa alam, tapi alam dapat hidup tanpa adanya manusia, pahamilah....!” (Amar Ome)

Kampus Umat adalah sebuah platfom (program) siniar yang disiarkan melalui Radio Republik Indonesia Ternate. Acara Kampus Umat diinisiasi oleh Forum Dosen Universitas Khairun (FDU) dan Aliansi Dosen ASN, Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) Provinsi Maluku Utara bersama Radio Republik Indonesia (RRI) Ternate.

Acara ini perdana disiarkan pada hari Rabu tanggal 7 Mei 2025 dengan menampilkan 3 narasumber yaitu; 1) Prof. Dr. Najmuddin, S.Pi., M.Si. 2) Dr. Abdul Mothalib Angkotasan, S.Pi.,M.Si, dan 3) Ir. Arbi Haya, S.T., M.Eng.

Bertindak sebagai tuan rumah yang memandu acara adalah Rektor Kampus Umat yaitu Dr. Muamar Abd. Halil, M.Pd yang biasa dikenal dengan Amar Ome dan didampingi oleh Dekan Kampus Umat yaitu Maesara.

Acara Kampus Umat sesi perdana mengangkat tema yaitu “Pertambangan, Kesejahteraan, dan Dampak Lingkungan.” Tema ini memang seksi, seseksi isi perut bumi pulau Halmahera. Keseksian ini menampar kita bahwa Industri pertambangan adalah sektor yang kompleks dengan dua sisi mata uang.

Di satu sisi, ia menawarkan potensi ekonomi besar dan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja. Namun, di sisi lain, aktivitasnya tak bisa dipisahkan dari dampak signifikan terhadap lingkungan dan dinamika sosial komunitas sekitar yang perlu dikelola dengan bijak.

Keterkaitan antara pertambangan, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan sangatlah erat dan seringkali menimbulkan dilema.

Kita akan melihat bagaimana upaya memaksimalkan manfaat ekonomi harus selalu diimbangi dengan tanggung jawab sosial dan perlindungan ekosistem.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8

Komentar

Loading...