Di Balik Gelar “Doktor dan Profesor”

Ia sadar bahwa kebesaran seorang ilmuwan tidak hanya diukur dari berapa banyak yang ia ketahui, tetapi sejauh mana ia mampu menghidupkan ilmunya dalam laku sehari-hari.
Nilai Akademia
Kita tentu tidak menafikan kerja keras akademik yang luar biasa dalam meraih gelar tinggi. Namun dalam konteks tanggung jawab publik, terutama di dunia kampus, gelar adalah mandat etis, bukan sekadar status simbolik. Ia menuntut penghayatan terhadap nilai-nilai ilmiah, kejujuran intelektual, dan keteladanan personal.
"Gelar akademik yang tinggi bukan hanya bukti kecerdasan atau cermin keberhasilan intelektual, tetapi juga panggilan untuk menjadi pribadi yang utuh, tajam dalam berpikir, lembut dalam bertutur dan bersikap.
Seorang doktor atau profesor sejati bukan hanya pengumpul pengetahuan, tetapi penjaga nalar publik, pembimbing moral, dan teladan keilmuan, yang mengemban tanggung jawab intelektual, sosial dan etis dalam setiap langkahnya." (*)
Opini ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Jumat, 16 Mei 2025
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2025/05/jumat-16-mei-2025.html
Komentar