Qabil dalam Jelmaan Manusia Modern Menurut Ali Syariati

Oleh: Asyudin La Masiha
(Alumni Ilmu Sejarah FIB Unkhair, Mantan Presiden Mahasiswa Unkhair, Kader FORSAS-MU, dan Instruktur HMI Cabang Ternate)

Kita perlu kembali menelisik realitas sosial dengan basis historis, hal demikian memungkinkan kita untuk mengetahui bagaimana jalur jalannya sejarah umat manusia dengan segala model bentukan zamannya.

Tak semata bagaimana memotret perubahan namun juga menemukan bagaimana pola dan bentuk perubahan itu terjadi serta menemukan realitas sosial dari suatu masyarakat dan zaman.

Manusia sebagai makhluk yang menyejarah, di takar berdasarkan rasionalitas tindakannya baik pada dirinya sendiri ataupun lingkungan sosialnya.

Kehendak bebas yang dimiliki manusia dalam berbuat, menjadikannya sebagai satu-satunya mahluk yang berperadaban. Namun tak jarang, peradaban yang dihasilkan tidak mampu mempertahankan eksistensinya, hanyut dalam pusaran perubahan yang dihasilkan oleh perbuatan generasi setelahnya.

Akan tetapi dari apa yang dikehendaki, perubahan sejarah umat manusia dan realitas sosialnya memiliki kecenderungan pola yang sama, bahkan deterministik dan saling kontradiksi.

Pikiran dan pandangan adanya kontradiksi dalam sejarah dikemukakan oleh Ali Syariati, menurutnya sejarah adalah aliran peristiwa yang berkesinambungan yang didalamnya ditemukan kontradiksi dialektis, pertarungan konstan antara dua anasir yang saling berlawanan.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8

Komentar

Loading...
Hari Pers Nasional 2025