Hakikat Bertuhan

Oleh: Hamdy M. Zen
(Dosen PBA IAIN Ternate)
Dalam konteks keagamaan masa kini, kita sering terperangkap dalam pemahaman doktrinal yang justru malah memisahkan, bukan menyatukan. Perdebatan tanpa akhir mengenai klaim kebenaran absolut malah menjauhkan kita dari esensi spiritual yang sebenarnya.
Saat ini, interpretasi agama cenderung terpaku pada pemahaman tekstual, mengabaikan dimensi spiritual yang lebih dalam. Kitab suci yang seharusnya menjadi petunjuk spiritual justru berubah menjadi alat pembenaran dan penghakiman.
Hakikatnya, agama lebih dari sekadar kumpulan aturan atau identitas. Ia merupakan sarana untuk memahami diri dan Sang Pencipta. Para sufi kuno berkata, “Mengenal diri berarti mengenal Tuhan.” Namun ironisnya, kita justru menjauh dari pemahaman ini melalui perdebatan dan klaim kebenaran yang saling menegasikan.
Konsep bertuhan melampaui sekadar ritual keagamaan. Ia adalah sikap fundamental yang tercermin dalam kejujuran, amanah, dan tanggung jawab sebagai bentuk pengabdian tertinggi. Label agama di KTP tidak menjamin kedekatan seseorang dengan Tuhan.
Setiap tradisi spiritual, baik Islam, Kristen, Hindu, maupun Buddha, pada dasarnya adalah jalan menuju pemahaman transendental. Toleransi sejati bukan hanya mengakui keberagaman agama, tetapi melihat kemanusiaan di balik perbedaan keyakinan.
Prinsip Kang Abu Marlo “bagimu agamamu, dan bagiku kau adalah saudaraku” merupakan manifestasi kemanusiaan yang melampaui batas-batas primordialisme.
Spiritualitas sejati muncul dari kesadaran akan kesetaraan fundamental sebagai makhluk Tuhan, bukan dari klaim kebenaran. Tugas kita adalah membuka ruang dialog dan pemahaman bersama, bukan mencari siapa yang paling benar. Sebab hakikat kita adalah, menuju kesadaran tertinggi, bukan berkutat pada perdebatan terkait dengan benar salah suatu perkara.
Bertuhan Memiliki Empat Aspek Fundamental
Pertama, penyerahan diri - meliputi kerendahan hati, pengakuan keterbatasan manusia, pelepasan ego, dan penerimaan takdir dengan bijak. BerTuhan tidak berarti agamais.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar