(Sebuah catatan di Hari Jadi Ternate ke-774)

PALA: Dulu, Kini, dan Akan Datang

Oleh: Dr. Hasbullah, S.TP,. M.sc
(Dosen Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Faperta-Unkhair dan Ketua Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia Cabang Ternate)

Pala merupakan salah satu tanaman rempah asli Indonesia dari famili Myristicaceae, genus Myristica, dan spesies Myristica fragrans. Biji pala dan fuli, yang dalam bahasa lokal Ternate disebut dengan gosora dan balawa, merupakan dua komoditas utama dari tanaman pala dengan aroma terkuat di dunia.

Besarnya daya pikat aroma keduanya, dibuktikan dengan berdatangannya sejumlah bangsa dari berbagai belahan dunia ke tempat keduanya berasal. Cina, Arab, Gujarat, Persia, adalah yang lebih awal datang dan berniaga dengan damai.

Belakangan (abad ke-16), bangsa-bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris) mulai mencari cara dan bergerak seperti orang kerasukan membelah samudera-menerobos Antartika.

Setelah menghirup kabar aroma eksotis pala dan fuli- hanya untuk sampai ke jazirah al-mulk (istilah untuk kepulauan Maluku), negeri para raja, tempat sumber aroma pala dan fuli menyeruak, dan kemudian membawa pulang keduanya ke negeri mereka masing-masing dengan lambung kapal yang penuh dan nyaris pecah.

Tak butuh waktu lama, hasrat bangsa-bangsa Eropa yang keterlaluan terhadap pala dan fuli menimbulkan banyak perselihan antara mereka dengan tuan tanah pemilik sah pala dan fuli, antara mereka dengan para pedagang dari bangsa lain yang telah lama berniaga dengan damai, bahkan, perselisihan yang brutal antar sesama mereka bangsa-bangsa Eropa.

Pala dan fuli (dan juga cengkih) mungkin boleh dibilang, merupakan alasan terkuat atas lahirnya Tordesillas dan Saragosa, yang membentuk sejarah dunia, dan juga adalah manifestasi dari kerasukan dan kerakusan duniawi. Tulisan ini jelas terlalu kecil untuk sebuah potret utuh tentang pala di masa lalu, kini, dan akan datang.

Tetapi, mungkin bisa menjadi sepotong puzzle untuk memahami “perjalanan hidup” tanaman rempah ini dari masa ke masa, sekaligus menjadi bagian yang dapat melengkapi upaya untuk “menghidupkan” pala lebih lama dan menjadikannya lebih bermaslahat di masa depan.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3

Komentar

Loading...
Hari Pers Nasional 2025