Berjuang Mengembalikan Jati Diri Bangsa

Amirudin Urip

Ancaman dapat berupa ancaman militer, non-militer dan gabungan keduanya (hibrida) yang ketiganya dapat dikategorikam lagi menjadi ancaman bersifat nyata dan belum nyata.

Ancaman nyata, seperti terorisme maritim, wabah penyakit, bencana alam, pelanggaran batas laut, serangan cyber dan spionase, narkoba, separatis bersenjata, serta penyelundupan. Sementara ancaman yang belum nyata adalah masalah perbatasan Indonesia dengan negara terluar Indonesia.

Selanjutnya mari kita melihat lingkungan strategis (lingstra) nasional kita, baik ideologi, politik, ekonomi , sosial budaya dan pertahanan keamanan. Pada lingstra ideologi, penghayatan dan pengamalan nilai- nilai Pancasila mulai melemah.

Pada lingstra politik, tampak jelas persaingan elit dan partai politik semakin intens diwarnai dinamika kepentingan. Pada lingstra ekonomi, belum pulihnya kondisi perekonomian global sehingga mempengaruhi kondisi perekonomian nasional.

Pada lingstra sosial budaya dapat kita jumpai budaya bangsa Indonesia yang mulai memudar. Kalau lingstra pertahanan keamanan, kita bisa lihat adanya ancaman terorisme, pencurian sumber daya maritim, pencemaran laut, sengketa batas wilayah dan kejahatan lintas negara.

Nahkoda yang tepat untuk bangsa ini adalah seseorang yang memiliki ocean leadership cerdas dan berwawasan global, mengerti akan jati diri bangsa. Seseorang yang memiliki kepemimpinan jiwa Bahari berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Dalam ocean leadership, tidak ada pemisahan antara kebijakan maritim nasional, doktrin maritim nasional, strategi pertahanan maritim nasional dan strategi militer berbasis maritim. Kejayaan bangsa akan tercapai bila mampu memanfaatkan laut untuk kepentingan dan kemakmuran Bersama.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7

Komentar

Loading...