Berjuang Mengembalikan Jati Diri Bangsa

Tulisan ini diantaranya mengajak pembaca untuk berkaca pada Sejarah. Sejarah yang benar adalah cermin paling jernih, referensi terpercaya untuk suatu perubahan guna membangun masa depan yang lebih baik.
Kenapa kita harus selalu bercermin dari Sejarah? Agar kita menaruh kecintaan pada rakyat dan tanah air. Betapa kekuatan dan kesatuan maritim Nusantara pernah mengimbak - imbak megah bagaikan gelombang samudera yang menghempas ke seluruh dunia, tetapi kemudian peradaban itu sirna.
Bercermin pada Sejarah, kita harus meneguhkan kembali jati diri bangsa sebagai penghuni negeri Bahari, beranjak dengan fisi dan strategi cerdas dan kreatif untuk keluar dari paradigma agraris tradisional ke arah paradigma maritim yang rasional sesuai kodrat dan berwawasan serta inofatif secara politik dan kultural.
Sebab kalau tidak, kegemilangan masalalu hanya akan menjadi wacana tanpa makna, jika “ karakter nasional” tidak segera di gelar dengan kecerdasan inovasi kulturalnya, di sertai dengan paket politik kebudayaan yang jelas sebagaimana dulu jepang memulai dirinya.
Lantas bagaimana mengembalikan peradaban maritim tersebut?
Bolehkah kita menggunakan teori-teori maritim dari bangsa lain akan tetapi Indonesia tetaplah Indonesia dengan memiliki budaya tersendiri yang unik.
Kenapa demikian karena dengan jati dirinya telah menjadikan sriwijaya, majapahit, ternate maupun tidore menjadi buah mulut meski bekas-bekasnya hancur di telan bumi. Berikut ini penulis mendapatkan salah satu cara mengembalikan peradaban Maritim Nusantara.
Dari Kampus Potensial Melahirkan Pemimpin Berfisi Maritim
Peran perguruan tinggi menjadi daya dukung utama, selain Indonesia pada masa kini dan masa depan yang sangat membutuhkan sumber daya manusia dengan kepemimpinan maritim (ocean leadership) mumpuni.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar