Statistik Bukan Sekadar Angka

Prestasi ini merupakan penghargaan kelima berturut-turut, menegaskan konsistensi dan komitmen BPS dalam menghadirkan layanan berkualitas bagi masyarakat.
Semua ini membuktikan bahwa BPS tidak berhenti pada jargon transformasi, melainkan benar-benar bergerak maju menyesuaikan diri dengan tuntutan era big data.
Kritik dan Tantangan
Namun, transformasi tentu tidak selalu mulus. Kritik tajam dari berbagai pihak, khususnya terkait indikator strategis seperti angka kemiskinan, pengangguran, atau inflasi, kerap mewarnai perdebatan publik.
Kritik ini sejatinya harus dipandang sebagai vitamin, bukan racun. Ia menjadi pengingat bahwa statistik adalah alat yang harus terus disempurnakan agar tetap objektif, akurat, dan bermanfaat.
Gelombang kritik terbaru mencerminkan hal tersebut. Pada Agustus 2025, Center of Economic and Law Studies (CELIOS) melayangkan surat ke United Nations Statistics Division (UNSD) dan United Nations Statistical Commission, meminta investigasi atas data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 yang dilaporkan BPS sebesar 5,12%.
CELIOS menilai angka tersebut tidak sejalan dengan indikator makro lain, seperti indeks manufaktur dan meningkatnya pemutusan hubungan kerja massal.
Selain itu, The Prakarsa mengkritik metode penghitungan kemiskinan BPS yang masih mengandalkan pendekatan cost of basic needs.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar