Menegakkan Keadilan Dimulai dari Diri Sendiri

Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang, dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) dan berpaling, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nisa: 135)
Adil terhadap diri sendiri memiliki posisi strategis dan mendasar dalam kehidupan seseorang, karena seseorang tidak akan mampu berlaku adil kepada orang lain bila kepada dirinya sendiri ia belum adil. Inilah titik awal menuju keadilan yang lebih luas.
Dalam mengelola hidup di dunia, sering kali manusia tidak mampu berlaku adil terhadap dirinya sendiri. Sehari semalam, waktu kita telah terbagi untuk bekerja, istirahat, makan, dan beribadah kepada Allah Swt.
Sangat bijaksana bila pada saat tiba waktu istirahat kita benar-benar beristirahat, tidak memaksakan diri bekerja terus menerus hingga kelelahan yang menurunkan kualitas kesehatan.
Begitu pula ketika tiba waktu makan, tubuh berhak memperoleh suplai energi. Jika waktu makan kerap diabaikan demi bekerja atau bermain, maka seseorang bisa jatuh sakit.
Demikian pula bila mata sudah mengantuk, segeralah tidur. Jangan waktu tidur dihabiskan untuk bekerja terus menerus, atau sekadar ngobrol, bermain domino, bahkan pesta ronggeng hingga pagi.
Kebiasaan seperti itu bukan hanya merusak diri sendiri, tetapi juga mengganggu kenyamanan orang lain, dan kerap memicu konflik antarremaja bahkan tawuran antar-kampung.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar