Memaknai Kemerdekaan di Tengah Tingginya Angka Stunting di Malut

Ahmad Talib

Tanggal 17 Agustus menjadi pengingat bahwa kebebasan yang kita nikmati hari ini adalah hasil dari perjuangan panjang melawan penjajahan selama ratusan tahun.

Kemerdekaan diraih karena seluruh elemen bangsa bersatu, tanpa memandang suku, agama, atau golongan. Semangat persatuan inilah yang harus tetap dijaga.

Tanggal 17 Agustus mengajarkan kita bahwa kekuatan terbesar bangsa terletak pada rasa kebersamaan dan solidaritas. Merdeka bukan hanya bebas dari penjajahan, tetapi juga bebas untuk menentukan arah masa depan.

Di era modern, tantangan tidak lagi berupa senjata dan peperangan fisik, melainkan kemiskinan, kebodohan, korupsi, dan perpecahan.

Mengisi kemerdekaan berarti berkontribusi dalam bentuk apa pun, mulai dari bekerja dengan jujur, menuntut ilmu, hingga menjaga lingkungan. Hari Kemerdekaan menjadi momen untuk menanamkan nilai patriotisme pada anak-anak dan generasi muda.

Di tengah eforia memperingati hari ulang tahun kemerdekaan 17 Agustus yang ke-80 masih banyak hal yang perlu dibenahi, mulai dari infrastruktur dasar, pendidikan, sumberdaya manusia dan kesehatan. Masalah Stunting di Indonesia masih menjadi tantangan serius yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia.

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 menunjukkan penurunan signifikan pada prevalensi stunting secara nasional menjadi 19,8%, melampaui proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebesar 20,1%. Hasil SSGI 2024, memaparkan data prevalensi stunting, wasting (kurus), underweight (berat badan kurang), dan overweight (berat badan berlebih) mulai dari tingkat nasional hingga kabupaten/kota.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7

Komentar

Loading...