Oleh: Ikram Halil
(ASN Pemkot Ternate)

Setelah resmi dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate pada Januari 2024, Rizal Marsaoly menunjukkan performa yang tidak biasa bagi seorang birokrat senior.

Alih-alih hanya menjalankan tugas administratif dan koordinatif, Rizal mengambil langkah proaktif dalam menjemput bola atas berbagai urusan pemerintah kota.

Ia kerap terlihat berada di garda depan, mengawal, menegosiasikan, bahkan langsung turun ke lapangan dalam urusan lintas sektor: dari penataan kota, pariwisata, hingga penguatan layanan publik.

Langkah ini, sayangnya, oleh sebagian pihak mulai ditafsirkan sebagai upaya manuver politik dini menuju Pilkada 2029. Apalagi Wali Kota Ternate, Tauhid Soleman, baru saja memulai masa jabatannya yang kedua.

Maka kemunculan figur Rizal yang dominan dalam sejumlah agenda strategis pemkot pun memantik opini liar: bahwa Rizal tengah mencuri start untuk membangun panggung politiknya sendiri.

Namun benarkah demikian? Apakah setiap inisiatif dan kerja cepat seorang birokrat harus selalu ditarik ke dalam tafsir politik kekuasaan?

Membaca Rizal Melalui Rekam Jejak

Menilai Rizal Marsaoly semata dari sudut manuver politik jelas merupakan pembacaan yang terlalu sempit, bahkan bisa dikatakan prematur.

Baca Halaman Selanjutnya..