Mantan Kepsek Angkat Bicara Dugaan Pungli Dana PIP di SMA Negeri 6 Kepulauan Sula

Sanana, malutpost.com -- Mantan Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, Rusmin Sapsuha angkat bicara perihal dugaan pungutan liar (Pungli) dan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) siswa di sekolah.
Rusmin mengatakan, terkait tuduhan adanya pungli dana PIP di 2024 itu tidak benar. “Informasi adanya pungli dana PIP siswa 2024 itu tidak benar," kata Rusmin, Kamis (20/5/2025).
Dirinya mengungkapkan, pemotongan dana PIP sebesar Rp300 ribu per orang itu dilakukan atas kesepakatan bersama antara pihak sekolah dan orang tua wali penerima PIP.
“Jadi karena pencairan dana PIP ini kan melalui Bank BNI, sementara Bank BNI di Sanana tidak ada. Untuk itu, kita panggil orang tua wali untuk mencari solusi. Karena pengurusannya di Ternate, maka orang tua wali sendiri menyepakati bahwa nanti mereka yang memfasilitasi pihak sekolah untuk memproses dana PIP tersebut," ungkapnya.
Atas kesepakatan tersebut, pihak sekolah yang mengambil alih untuk melakukan pencairan dana PIP tersebut hingga selesai dan menyerahkan ke masing-masing penerima.
“Jadi bukan kita yang melakukan pemotongan, pemotongan Rp300 ribu itu atas dasar kesepakatan orang tua wali penerima PIP. Karena mereka berpikir kalau berangkat ke Ternate, biaya lebih besar," ujarnya.
Selain itu, ia juga meminta kepada pemerintah untuk menghadirkan Bank BNI di Kepuluan Sula sehingga pengurusan hal-hal seperti ini sudah tidak lagi dilakukan di luar daerah. “Karena kalau bgini kan kita di pihak sekolah yang disalahkan," tambahnya.
Sementara Rosmi Soamole, salah satu tante dari siswa penerima PIP mengaku informasi pemotongan dana PIP yang ia sampaikan karena ada miskomunikasi dengan ibunya.
“Pemotongan itu sudah ada persetujuan dari wali murid. Saya kemarin hanya salah komunikasi dengan ibu saya, karena ibu saya yang pergi rapat," ujar dia.
Untuk itu, ia meminta maaf atas informasi yang telah disampaikan. “Saya mohon maaf dengan berita yang sudah menyebar. Semua itu karena salah komunikasi dengan ibu saya," pungkasnya.(ham)
Komentar