Dua Belas Tahun ‘Taliabu Masih Gelap’

Taufik Hidayat Deba

Ruas jalan antara Kecamatan Taliabu Barat Laut dan Kecamatan Lede, serta jalan yang menghubungkan Desa Beringin ke Desa Nggele dan selanjutnya ke Desa Lede, termasuk Jalan Air Lise, mengalami kerusakan parah.

Lumpur, kubangan air, dan lubang-lubang besar menjadi pemandangan sehari-hari, terutama saat musim hujan datang. Bagi masyarakat yang mengandalkan kendaraan roda dua atau roda empat, perjalanan bukan hanya soal jarak, tapi juga barangkali soal pertaruhan nyawa.

Padahal, tahun 2022, anggaran sebesar Rp16,03 miliar dialokasikan melalui APBD untuk peningkatan jalan rabat beton pada ruas Nggele-Lede.

Namun proyek tersebut mangkrak, hanya meninggalkan jalan yang tak kunjung selesai dan menyisakan kerugian bagi daerah. Hal serupa terjadi pada pembangunan ruas jalan Beringin-Nggele, dengan anggaran Rp6,6 miliar yang hanya cukup untuk membuka badan jalan tanpa tindak lanjut yang memadai.

Alih-alih memperbaiki akses masyarakat, proyek-proyek ini justru mempertegas jurang antara anggaran dan hasil nyata di lapangan. Bahkan di beberapa titik, jalan bukanlah hasil dari intervensi daerah ataupun negara, melainkan jerih payah masyarakat sendiri.

Ruas Sofan, Kabuno hingga Tabona adalah contohnya, hanya sebatas jalan tanah dan berbatu, jalan ini dibangun secara swadaya.

Sementara itu, di sisi lain, jalan dari Desa Loseng ke Kawadang hanya mengalami perbaikan minimalis atau sekadar penimbunan tanah.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Komentar

Loading...