Prostitusi dalam Tubuh Pendidikan

Oleh: Bachtiar S. Malawat
(Mahasiswa Pendidikan IPA Universitas Nahdatul Ulama Maluku Utara)
Setelah menulis Prostitusi dalam tubuh Politik dan Organisasi, saya kembali merasa tertantang untuk menulis terkait prostitusi namun dalam tubuh pendidikan.
Study ini menjadi kefukusan dan daya tarik tersendiri bagi penulis dalam menyelam tentang bagian-bagian pendidikan yang belum pernah dijabarkan di buku-buku pendidikan manapun.
Bukan tanpa sebab, namun penulis berangkat dari sebuah keyataan hidup dan analisis terkait permasalahan pendidikan hari ini. Selain itu penulis juga merupakan mahasiswa Pendidikan, penulis menyadri bahwa pentingnya memberikan pandangan terhadap perkembagan dinamika kehidupan dalam aspek pendidikan.
Pendidikan merupakan proses tanpa akhir yang diupayakan oleh siapapun, terutama negara sebagai penanggung jawab. Sebagai sebuah upaya meningkatkan kesadaran dan ilmu pengetahuan, pendidikan telah ada seiring dengan lahirnya peradaban manusia.
Dalam hal inilah, letak pendidikan dalam kehidupan masyarakat sebenarnya, pendidikan mengikuti corak sejarah manusia. Tidak heran jika R.S Petres menandaskan bahwa pada hakekatnya pendidikan tidak mengenal akhir karena kualitas kehidupan manusia terus meningkat.
Dengan kata lain bahwa pendidikan hadir sebagai upaya untuk memanusiakan manusia (Paulo Freire), olehnya tugas pendidikan untuk memelihara kehidupan dan mendorong kemajuan masyarakat.
Dalam konteks mendorong kemajuan masyarakat ialah yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak memahami mampu memahami, dari sini tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan adalah kehidupan itu sendiri. Education Is Not Preparation life : education is self itself.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar