Fasilitas Bermasalah, Samurai Distrik Unipas Desak Pemda Morotai Copot Direktur RSUD Soekarno

Massa aksi Samurai Distrik Unipas saat berada di kantor DPRD Pulau Morotai.

Morotai, malutpost.com -- Solidaritas Aksi Mahasiswa untuk Rakyat Indonesia (Samurai), Distrik Universitas Pasifik (Unipas) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara mendesak pemerintah setempat untuk mencopot Direktur RSUD Ir. Soekarno, dr. Intan Imelda Engelbert Tan.

Desakan itu disampaikan melalui aksi di kantor DPRD Morotai, Senin (17/2/2025).

Dalam selebaran massa aksi yang diterima, malutpost.com disebutkan, Direktur RSUD Ir. Soekarno, Intan Imelda Engelbert Tan tidak mampu mengelola RSUD Ir. Soekarno.

Kondisi RSUD tersebut memprihatinkan, mulai dari utang obat di Kimia Farma, sering kekosongan air bersih, tidak punya genset yang representatif, plafon bangunan bocor, lantai bangunan longsor, hingga halaman RSUD berumput.

"Salah satu persoalan utama adalah krisis air bersih. Berdasarkan investigasi, pasien dan petugas rumah sakit mengeluhkan bahwa air tidak mengalir selama dua minggu," kata koordinator aksi, Rian Tatapa.

Bahkan pasien harus membeli air galon. Padahal pemerintah daerah telah memberi hibah yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan pelayanan publik di RSUD tersebut.

Di samping itu, Pj Bupati dan DPRD juga bisa dinilai gagal dalam menjalankan roda pemerintah di Kabupaten Morotai.

"Bagaimana bisa kesehatan dapat terjamin pada seorang pasien, kalau kondisi rumah sakit manajemennya amburadul," tegas Rian.

Untuk itu, Samurai meminta pemerintah setempat mencopot dr. Intan Imelda Engelbert Tan dari jabatan Direktur RSUD Ir. Soekarno.

"Segera selesaikan krisis air bersih dengan lakukan pengadaan sumur bor di RSUD Ir Soekarno," tandas Rian.

Sementara Direktur RSUD Ir. Soekarno dr. Intan Imelda Engelbert Tan, mengaku air bersih di rumah sakit sering bermasalah.

"Selama air mati rumah sakit beli air di Lanal terus," tandasnya. (one)

Komentar

Loading...

You cannot copy content of this page