Jejak Sahril H Kasim, Jurnalis Malut yang jadi Korban Meledaknya RIB 04 Besarnas Ternate
Selalu di Garis Depan untuk Misi-misi Kemanusiaan

Bahkan, saat dia dinyatakan hilang dan ditemukan tak lagi bernyawa itu, dia tengah menjalankan misi kemanusiaan, Sahril bersama tim yang seluruhnya berjumlah 11 orang, mengarungi laut menggunakan Speedboat RIB4, pada Minggu malam (2/2) itu ketika mendapat kabar ada nelayan di perairan Kayoa, yang butuh bantuan akibat mati mesin di tengah laut.
Sayangnya, di tengah perjalanan sebelum menyelamatkan nelayan yang ternyata telah selamat, speedboat yang ditumpanginya meledak di perairan Gita, Kota Tikep.
Tiga orang meninggal dunia, tujuh lainnya selamat meski ada diantaranya menderita luka-luka. Mereka berhasil diselamatkan Kapal cepat KM Cantika Lestari 10 yang tengah berlayar dari Pelabuhan Gita ke Manado.
Sahril sendiri tak terselematkan dan hilang, meski saat itu belum diketahui bagaimana nasibnya, masih hidup ataukah sudah tak bernyawa.
Penemuan jenazah pewarta pada 8 Februari, sehari sebelum Hari Pers Nasional (HPN) yang diperingati setiap 9 Februari, membuat kalangan insan pers di Malut dirundung duka di kala wartawan seluruh Indonesia merayakan hari jadinya. Kenangan dari pria periang itu pun tak luput dari perbincangan.
Munawir, salah satu rekannya mengaku, tiga jam sebelum mendapat kabar adanya ledakan speedboat Basarnas itu, dirinya dihubungi almarhum.
Suara di balik telepon itu, Sahril mengabarkan akan mengikuti Tim Basarnas untuk menyematkan nelayan yang mati mesin di perairan Kayoa.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar