Memahami Kembali Keberadaan

Oleh: Asyudin La Masiha
(Alumni Ilmu Sejarah FIB Unkhair, Mantan Presden Mahasiswa Unkhair, kader FORSAS-MU, dan Instruktur HMI Cabang Ternate)

“Memperjuangkan kemanusian adalah jalan menjalin hubungan ‘intim’ dengan Tuhan, karena Tuhan dapat ditemukan dengan memperjuangkan Kemanusiaan....
Arsan Salam

Keberadaan manusia di dunia pada prinsipnya adalah menunaikan tugas-tugas Kehambaan dan Kekhalifaan secara simultan, tanpa pemisahan. Pada konteks ini dunia dan akhirat tiada terpisah, garis lurus tanpa terputus.

Dalam merealisasikan tugas-tugasnya, kecenderungan kepada kebenaran adalah hal yang tak dapat dinafikan. Selain itu apapun yang dilakukan dengan segala implikasinya, ia bertanggungjawab pada dirinya sendiri, baik itu kebaikan ataupun keburukan.

Keberadaan manusia di dunia disertai dengan kebebasan/kemerdekaan yang merupakan sesuatu yang melekat dalam dirinya.

Maka kemerdekaan dan pertanggungjawaban adalah dua hak asasi pada manusia yang meniscayakan dirinya untuk memilih dan memutuskan apapun tindakannya di muka bumi ini dalam perwujudan kebudayaan dan peradaban.

Dalam keberadaannya di dunia, manusia senantiasa dalam kondisi menjadi (becoming) yakni selalu bergerak mencari dan menuju kesempurnaan.

Baca Halaman Selanjutnya..

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8

Komentar

Loading...
Hari Pers Nasional 2025