Menelusuri Peradaban yang Hilang di Kampung Tua Ambatu

Oleh: Sahib Munawar. S.Pd.I,. M.Pd
(Akademisi)
Bukti artefak seperti Mesjid, Sumur tua dan Makam Para Leluhur adalah penanda arkeolog Peradaban yang ditinggalkan oleh masyarakat setempat yang pernah hidup dimasa lampau.
Sebuah Peradaban yang lahir dan hidup ditengah tengah masyarakat yang bernama manusia saling berinteraksi antara satu dengan yang lain,baik dipandang dari segi kebudayaan, lingkungan dan zaman.
Peradaban yang bercorak keislaman di pulau ambatu kampung tua merupakan rekam jejak para leluhur yang tidak bisa dilupakan apalagi ditinggalkan begitu saja.
Rekam jejak dan asal usul Ambatu kampung tua secara geografis adalah sebuah pulau kecil yang terletak di wilayah Bacan berdekatan dengan mandioli utara.
Ambatu dijadikan tempat pemukiman dan pusat peradaban yang dimana salah seorang penyiar IsIam bernama Ambasayang seorang ulama dan cendikia yang menginjakkan kaki di ambatu pada abad 15, tapi ada beberapa situs sejarah lisan yang menyebutkan bahwa sebelum kedatangan Ambasayang ke ambatu sudah ada warga yang bermukiman disana.
Mereka dari beragam suku,baik dari suku Ternate, Tobelo,tidore, Bugis dan Galela,dan masyarakat yang hidup dengan kebudayaan dan adatnya masing-masing, aktivitas perburuan, pertanian dan perikanan tentunya.
Kepercayaan mereka masih primitif dengan animisme dan dinamisme pemujaan terhadap leluhur mereka. Dengan kehadiran Ambasayang dapat merubah cara berpikir dan keyakinan mereka yang jauh sebelumnya dibilang terbelakang,kolot dan lalai dari Tuhan.
Misi utama Ambasayang adalah penyebaran IsIam dan meningkatkan kesadaran masyarakat dengan spiritual, mengembangkan pendidikan agama, membangun komunitas muslim dll.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar