Kolaborasi Riset, Dosen FPIK Unkhair Ternate dan IPB Panen Ratusan Kg Ikan Nila

Dosen FPIK Unkhair dan IPB saat panen Ikan Nila hasil percobaan riset. (Foto. Iwan/malutpost.com)

Ternate, malutpost.com -- Tim riset kolaborasi antara Unkhair Ternate dan Institut Pertanian Bogor (IPB) bermitra dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ternate melakukan panen ratusan kilo gram ikan Nila.

Kegiatan panenan ini berlangsung di laboratorium Basah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unkhair, Kelurahan Kastela, Kecamatan Ternate Pulau, Senin (9/12/2024).

Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ternate, Faisal Harun Dano Husein, Sekretaris, Kabid Budidaya dan tim.

Ketua tim riset, Dr.Wa Ode Munaeni, S.Pi.,M.Si mengatakan panen ikan Nila ini sebagai bentuk keberhasilan dari riset dengan judul Aplikasi Serbuk Simplisia Bawang Hutan eleutherine bulbosa untuk meningkatkan produksi Ikan Nila oreochromis niloticus sistem Bioflok.

"Jadi ada perlakuan yang dilakukan dengan penggunaan serbuk simplisia bawang hutan guna mencegah penyakit pada produksi ikan Nila. Karena, salah satu kendala di Kota Ternate maupun Maluku Utara secara umum adalah soal penyakit. Kemungkinan diakibatkan El Nino, artinya suhu air laut sekitar lokasi budidaya mencapai 33 derajat sehingga merangsang pertumbuhan bakteri," jelasnya.

Bersama dua rekan peneliti, Dr. M. Aris, S.Pi.,M.P dan Jepri Agung Priyanto dari IPB, Wa Ode Munaeni mengaku budidaya ikan Nila menggunakan sistem bioflok. Teknik budidaya ikan yang memanfaatkan mikroorganisme untuk menyaring bahan organik di air dan mengubahnya menjadi makanan untuk ikan itu masih ada kekurangan.

"Tapi Alhamdulilah dengan penggunaan serbuk simplisia bawang hutan ini bisa meningkatkan sistem imun dari ikan dengan survival rate jauh lebih tinggi sekitar 84 persen dibandingkan dengan tidak ada perlakuan," paparnya.

Foto bersama pada acara panen Ikan Nila.

Dirinya berharap dengan hasil riset ini, mampu meningkatkan produksi ikan Nila di Kota Ternate maupun di Maluku Utara.

"Semoga kedepan bisa dikembangkan dari program studi (Prodi) maupun Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan agar menjadi salah satu brand utama terkait penggunaan dari Bioflok dengan penambahan serbuk simplisia bawang hutan. Apalagi sementara proses untuk pengajuan patennya," tuturnya.

Lanjutnya, ikan Nila yang dipanen sebanyak 3 kolam yang disiapkan dengan ikan setara dengan 120 Kilogram.

"Ikan yang dipanen ini ukuran pemeliharaannya dua bulan dan itu bisa empat sampai lima ekor per kilogram jadi rata-rata diatas 200 gram. ini pencapaian yang luar biasa tertinggi karena baru dua bulan saja sudah bisa menghasilkan rata-rata bobot ikan 200 sampai 240 gram per ekor dari pemeliharaan awal 1 gram," tandasnya.

Dekan Fakultas Perikanan Unkhair, Dr. Riyadi Subur S.Pi, M.Si mengapresiasi hasil riset yang dilakukan dengan menggunakan teknologi yang baik dan bahan alami guna meningkatkan daya tahan ikan dan memacu pertumbuhan.

"Kami sangat mensupport. Karena ini, tingkatnya kolaborasi nasional sekaligus sesuatu yang baik untuk mendukung pemerintah dalam hal kemandirian pangan di bidang perikanan," akunya.

Riyadi berharap dengan adanya kegiatan ini menjadi pemicu bagi dosen lain bahkan mahasiswa yang dilibatkan.

"Nanti ada temuan baru karena ini sifatnya eksperimen, jadi bisa menghasilkan temuan baru. Mudah-mudahan dengan ini masyarakat juga bisa tau ada teknologi baru yang diterapkan di dalam pengembangan budidaya ikan Nila," pungkasnya. (one)

Komentar

Loading...
Hari Pers Nasional 2025