Tauhid-Nasri Siapkan Skema Pengelolaan Sampah yang Efektif dalam Program Ternate Andalan Jilid II

M Tauhid Soleman (kanan) dan Nasri Abubakar

Ternate, malutpost.com -- Pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman dan Nasri Abubakar (Tauhid-Nasri) telah menyiapkan skema pengelolaan sampah yang efisien melalui program Ternate Andalan Jilid II.

Sampah sejauh ini memang masih menjadi persoalan di bidang lingkungan hidup, terutama dalam hal pengumpulan, pengangkutan, dan pemilihan sampah.

Hal itu karena masih kurangnya sarana prasarana persampahan seperti armada angkut trans depo dan TPS3R (tempat pengelolaan sampah reuse-reduce-recycle).

Calon Wali Kota M Tauhid Soleman mengatakan, dirinya bersama Nasri Abubakar berkomitmen untuk memaksimalkan pengolahan sampah. Penanganan sampah yang efisien merupakan program prioritas dalam mewujudkan Ternate yang Mandiri dan Berkeadilan (Ternate Andalan) jilid II.

"Strategi penanganan sampah yang dimaksud diantaranya, jangkauan pelayanan sampah tidak hanya dalam wilayah Pulau Ternate tetapi juga sampai pada Pulau Hiri, Moti dan Batang Dua," ucap Tauhid.

Dirinya bersama Nasri juga akan berupaya mengoptimalkan fungsi fasilitas pengelolaan sampah seperti transdepo dan TP3S3R yang sudah ada serta membangun tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA).

"Menambah sarana prasarana persampahan seperti mobil drump truk, armoll, pick up dan motor sampah," akunya.

Tauhid yang juga petahana ini menyebut, pihaknya juga berkomitmen memberikan edukasi, baik melalui sosialisasi ke masyarakat maupun lingkungan pendidikan terutama pendidikan dasar sehingga membentuk karakter sadar sampah atau lingkungan.

"Membangun jejaring atau kerjasama dengan berbagai pihak termasuk komunitas peduli sampah atau lingkungan dalam penanganan sampah. Serta menggunakan teknologi ramah lingkungan dalam penelolaan sampah. Kerena selain pengurangan volume, sampah juga dapat memberi dampak ekonomi sirkular," tuturnya.

Tak hanya penanganan sampah, Tauhid bilang pihaknya juga punya skema pengelolaan limbah.

Menurutnya, isu dan permasalahan air limbah di Kota Ternate masih terbilang banyak, sebab masih ada instalasi pengelolaan air limbah (tangki septik) yang belum memenuhi standar dan ketentuan teknis (kedap air).

Berdasarkan data, presentase penduduk Kota Ternate berakses air limbah pada tahun 2023 sebesar 97,36 persen.

Olehnya itu, strategi yang perlu dilakukan adalah penyediaan atau pembangunan dan rekonstruksi tangki septik sesuai dengan standar teknis.

Kemudian wajib pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) pada setiap perizinan usaha. Serta melakukan pengawasan dan pengujian terhadap hasil pengelolaan air limbah (grey water) sebelum dibuang ke saluran drainase. (fan)

Komentar

Loading...