Menguji Komitmen Calon Pemimpin Halmahera Selatan
“Semrawut Pembangunan Di Pulau Obi”
Sekarang 60 hari masa kampanye telah bergulir dan empat kandidat sementara gencar-gencarnya melakukan konsolidasi dengan varian strategi politik yang di terapkan.
Yang paling umum kita temukan, adalah akronim-akronim yang di design untuk membranding kandidat agar terlihat unik dan menarik simpati.
Akan sangat banyak janji yang akan disampaikan secara lugas pada masyarakat walaupun tidak dengan perhitungan dan kajian APBD yang matang.
Maka masyarakat wajib menilai dan menguji apakah janji tersebut realistis ataukah tidak sehingga tidak salah dalam memilih pemimpin.
Masyarakat Pulau Obi memberikan hak pilih nya sebanyak 50.600 an jiwa (Haliyora,2024), hampir sepertiga jumlah DPT di Halmahera Selatan.
Kontribusi Pemilih yang besar ini, diikuti dengan kontribusi sumber daya alam nya yang sangat besar untuk mendongkrak PAD Halmahera Selatan, sehingga tidak heran Pulau Obi sering di juluki sebagai Dapurnya / Sumber penghasilannya Kabupaten Halmahera Selatan.
Maka masyarakat pulau Obi wajib meminta hak keistimewaanya dari segi Pembangunan SDM dan infrastruktur nya dan wajib di penuhi oleh Kepala Daerah yang terpilih nanti.
Satu pertanyaan penting untuk menguji komitmen pembangunannya “Apakah Kandidat berani melakukan MOU atau kesepakatan secara terbuka dengan masyarakat untuk komitmen pembangunan di pulau Obi jika terpilih nanti? Mari kita refleksikan.(*)
Opini ini sudah terbit di koran Malut Post edisi. Rabu, 9 Oktober 2024
Link Koran Digital: https://www.malutpostkorandigital.com/2024/10/rabu-9-oktober-2024.html
Komentar