Kesadaran Muda-Mudi terhadap Sejarah: (Berkat dan juga Bencana)
Oleh: Nurul Fajri Abdul Kadir
(Mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unkhair)
Minggu, 11 Agustus kemarin, bersama beberapa komunitas seperti Ternate Heritage Society, Dodia Project, dan Cleaning Troops; pemuda-pemudi Mareku dengan begitu bersemangatnya mengadakan jelajah atas pusaka peninggalan sejarah di Kelurahan Mareku, Kota Tidore Kepulauan.
Beberapa hari sebelumnya juga, kawula muda Koloncucu pun melakukan hal yang sama. Mencoba mengenal kembali sejarah dan budaya daerahnya melalui sebuah kegiatan dalam bentuk eksplorasi pusaka daerah.
Bibit-bibit semangat untuk menggali sejarah perlahan mulai tumbuh di kalangan generasi yang umurnya belum menyentuh angka tigapuluhan ini.
Kepedulian yang muncul pada kalangan muda-mudi ini tidak hanya timbul di Maluku Utara saja, namun juga Indonesia secara menyeluruh.
Komunitas-komunitas pegiat sejarah seperti Neo Historia yang berbasis di media sosial menjadi bukti, akan bagaimana usaha pemuda dalam upaya menaikkan pamornya sejarah kepada publik.
Di tangan muda-mudi ini, sejarah tidak hanya ditampilkan sebagaimana pada umumnya saja seperti narasi-narasi membosankan dalam buku-buku karangan sejarawan besar semisal Alm.
Sartono Kartodirdjo dan Eric Hosbawm, atau mungkin seperti kumpulan narasi yang tertuang dalam tumpukan skripsi mahasiswa-mahasiswa sejarah yang terpajang penuh debu di perpustakaan-perpustakaan universitas.
Penuh akan jargon-jargon akademis yang memuakkan dan membuat pening kepala. Melalui mereka, para anak-anak muda, sejarah bisa tampil segar dan memanjakan mata dan hati. Bahkan, bisa menjadi bahan guyonan di waktu senggang dan kala stres sedang mengganggu diri.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar