37 Bulan Gaji Dosen Tak Dibayar, LLDIKTI Wilayah XII Investigasi ke ISDIK Maluku Utara

ISDIK Malut.

Ternate, malutpost.com -- Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara sudah melakukan evaluasi terkait permasalahan 37 bulan gaji dosen Institut Sains dan Kependidikan (ISDIK) Maluku Utara yang belum dibayar, Jumat (9/8/2024).

Evaluasi tersebut dengan menurunkan Tim Evaluasi Kinerja Perguruan Tinggi (EKPT) di kampus ISDIK baru-baru ini.

Kepala LLDIKTI Dr. Jantje Edward Lekatompessy saat dikonfirmasi mengatakan, tim EKPT sudah turun langsung melakukan pemeriksaan, namun hasil pemeriksaan belum ia terima.

"Tim harus memberikan laporan kepada saya dulu di kantor secara tertulis," kata Jantje saat dikonfirmasi malutpost.com melalui sambungan telepon whatsapp.

Jantje mengaku, pihaknya mendapat informasi tersebut dari media di Maluku Utara bukan oleh kampus.

Karena itu, jika hasil investigasi dari tim menemukan kebenaran gaji soal dosen yang tak digaji selama 37 bulan, maka ISDIK bakal diberikan sanksi teguran.

"Memang tidak ada laporan sama sekali dari ISDIK terkait hal itu. Mereka juga tidak melaporkan ke kami," tandasnya.

"Dosen telah menyelesaikan tugas, dosen itu diangkat oleh yayasan dan sudah melaksanakan tugas dengan baik. Artinya bahwa ketika memberikan kerja dan sudah dikerjakan itu berarti bahwa harus mendapatkan hak nya," tegas Jantje.

Ia juga mempersilahkan dosen menempuh jalur hukum ke kepolisian, "Sayang dong, saya juga sebagai dosen ketika tidak mendapat gaji sayang dong," katanya.

LLDIKTI berkeinginan pihak kampus atau yayasan segera mengambil langkah dan bertanggung jawab. ISDIK juga dinilai tidak transparan dan berusaha menyelesaikan kasus tersebut.

"Kampus juga tidak transparan atas apa yang terjadi sebenarnya. Misalnya terkait dengan finansial dan banyak hal, harus disampaikan kepada mereka (dosen)," ungkapnya.

"Saya dengan warek satu komunikasi karena rektor tidak berada di tempat. Saya tanya sama warek 1 kenapa sampai terjadi begitu, beliau bilang karena banyak hal sebenarnya di dalam," jelas dia.

Sementara itu, ketua Yayasan ISDIK ketika dikonfirmasi melalui pesan dan telepon whatsapp tidak merespon hingga berita ini dipublis. (nar)

Komentar

Loading...