Banjir di Lingkar Tambang; Pemda dan DPRD Sibuk Urus Politik
Oleh: Yusril Kamaluddin
(Mantum HPMPD Ternate)
Halteng Sedang Tidak Baik Baik.
Situasi Halmahera Tengah yang terus di landai kecemasan, banjir terus menampar aktivitas warga dan perkampungan, dan di sisi lain kesibukan Kekuasaan dan DPRD besarnya terfokus pada Pemilihan Kepala Daerah yang akan datang.
Juli dan Agustus di pertengahan 2024 menjadi duka bagi masyarakat Halmahera Tengah, walaupun pada sebelumnya masalah ini sudah sering terulang terjadi, khususnya masyarakat di kecamatan weda.
Sebuah fenomena di saat curah hujan, banjir dengan arus yang cukup keras dan penuh ketinggian mengalir tak beraturan, tidak lagi mengikuti aliran sungai tapi pecah di perkampungan warga dan sangat memprihatikan.
Situasi ini membuat warga harus lebih berhati-hati dan terus mewaspadai cuaca dari segala arah, tekanan yang terus terjadi menandai ketegangan sosial dan akan menghambat aktivitas warga dalam menafkahi kehidupan atau keluarga.
Di kecamatan weda, dalam hal ini beberapa desa sebut saja di Desa Lokulamo, Kobe Trans, Lelief, Gemaf, Sagea bahkan di weda kota dan sekitarnya, adalah desa yang berada di area lingkar tambang.
Sehingga tidak di ragukan lagi, aktivitas pertambangan yang di lakukan oleh perusahaan industri, yakni PT IWIP dan beberapa perusahaan lainnya, hal ini terus menganggu keseimbangan desa desa, alam dan merusak lingkungan di karenakan tekanan air yang semakin kencang.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar