“Bulan Soekarno dengan pemikiran sosialisme politik religius”
Harlah ke 79 Pancasila 1 Juni 1945

"IsIam sebagai Agama Perlawanan terhadap ketidakadilan dan penindasan" Oleh sebab itu banyak para pemikir menulis dan menyandingkan Nabi Muhammad SAW dan Karl Marx tentang perjuangan masyarakat tanpa kelas salah satunya adalah pemikir mudah Munir Cha Anam " Muhammad SAW dan Karl Marx keduanya adalah Nabi bagi para pengikutnya masing-masing.
Kedua mempunyai cita cita besar akan terwujudnya masyarakat tanpa penghisapan dan eksploitasi dengan teori dan metode nya masing-masing. Selain itu juga tokoh karismatik seperti Hos Cokroaminoto menulis tentang Sosialisme Islam.
Selain itu juga pengantar dari Haji Misbach atau sapaan akrabnya Haji merah seorang Marxis di Indonesia menulis Nabi Muhammad dan Marxisme dengan mengutip dalil-dalil Kitab Suci Al Quran , surat Al maun dll.
Seperti juga Tan Malaka yang dijuluki Rusa yang berbulu merah seorang religius Marxisme dari Minangkabau dengan pemikiran berliannya dituangkan dalam buku MADILOG ( Materialisme, Dialektika dan Logika).
Oleh sebab itu sebagai antipoda dari pengamat Ingkeson seorang profesor besar dari Sorbonne dengan nada datar mengatakan apabila seorang tidak menjadi Marxis pada usia dua puluh lima tahun ( 25) tahun mungkin ia tidak mempunyai perasaan.
Sebaliknya apabila ia di usia empat puluh tahun ( 40 tahun) tidak menjadi Marxis maka ia tidak mempunyai otak Indonesia yang muncul dan tumbuh atas dasar ketidakadilan dan penindasan bangsa oleh kapitalisme dan imperialisme yang tumbuh.
Penulis juga meminjam bahasanya Dr Ali Syariati bahwa sejarah umat manusia adalah sejarah penindasan yang disebut kelas Qabil dan kelas Habil yang saling meng hegemoni. Konsep sosialisme Indonesia yang digagas oleh soekarno yang dinamakan Marhaenisme.
Baca Halaman Selanjutnya..
Komentar