Pulau Mangoli Tak Layak Ditambang

Surat Terbuka untuk Presiden Prabowo Subianto

Haiyun Umamit

Tapi apakah pembangunan itu harus meminggirkan masyarakat kecil? Haruskah kesejahteraan nasional dibangun dengan mengorbankan satu pulau kecil dan seluruh ekosistem serta komunitasnya?

Kami percaya, pembangunan sejati adalah yang menempatkan manusia dan alam sebagai subjek, bukan objek.

Baca Juga: Berebut Kuasa di Negeri Tambang

Kami percaya, bangsa yang besar adalah bangsa yang tahu kapan harus menambang, kapan harus menghentikan, dan di mana seharusnya menolak.

Dan kami percaya, Bapak Presiden memiliki kuasa dan kebijaksanaan untuk menyelamatkan Pulau Mangoli.

Seperti keputusan Bapak untuk mencabut sejumlah IUP di Raja Ampat, keputusan yang membuat kami bangga sebagai bagian dari bangsa ini, maka kami memohon, dengan segala kerendahan hati, agar IUP yang ada di Pulau Mangoli juga dibatalkan.

Baca Juga: Bahaya Paska Tambang Nikel di Maluku Utara

Karena jika tambang ini tetap dibiarkan, maka sesungguhnya bukan hanya hutan yang hilang, tetapi juga harapan, masa depan, dan kehidupan.

Mari kita wariskan kepada generasi yang akan datang bukan tanah yang rusak dan laut yang tercemar, melainkan pulau-pulau yang tetap hijau, lestari, dan penuh kehidupan. Karena sejatinya, bumi ini bukan milik kita semata, tetapi juga milik anak cucu kita kelak.

Terima kasih, Bapak Presiden.
Salam hormat dan harapan dari sudut timur Indonesia. (*)

Selanjutnya 1 2 3

Komentar

Loading...